TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku dapat laporan dari jajaran Kementerian bahwa ada sebagian organisasi kepemudaan dan individu yang mendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Padahal HTI adalah ormas yang diincar pemerintah untuk dibubarkan.
"Ada organisasi kepemudaan dan individu yang nyata nyata seperti kita tahu mendukung HTI," ujar Imam di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Imam ingin hati-hati dalam mencairkan anggaran pramuka.
Baca: Tunggu Klarifikasi Adhyaksa soal HTI, Menpora Bekukan Anggaran Kwarnas Pramuka Rp 10 Miliar
Karena hal tersebut imbas dari Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault yang berbicara negara khilafah di acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Saya sebagai anggota dewan pembina pramuka disisi lain sebagai menteri maka tentu harus memilah-milah," jelas Imam.
Politisi PKB itu memaparkan dalam mencairkan anggaran harus obyektif dan selektif sejalan dengan standsar yang disiapkan oleh pemerintah dalam membubarkan HTI.
Imam saat ini sedang mencari langkah penanganan setelah Peraturan Pengganti no.2 tahun 2017 terkait pembubaran ormas diterbitkan.
"Ada kebijakan membubarkan HTI termasuk bagi organisasinya maupun orangnya baik itu pengurus, kader dan simpatisan," jelas Imam.
Sebelumnya diketahui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan ada mantan menteri yang anti-Pancasila.
Video Adhyaksa Dault pun beredar saat berbicara di acara HTI di 2013 membahas khilafah Islamiyah.