Menurut Haris, ada beberapa kasus di KPK menyangkut aparat penegak hukum yang sengaja "dipeti-eskan" sebagai barter kasus Novel.
"Itu dijadikan tarik menarik dan tawar menawar dari kasus-kasus yang ditangani Novel," kata Haris.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengaku bahwa polisi kesulitan mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Bahkan menurut Tito, lebih mudah menangkap teroris seperti pelaku bom Bali daripada penyiram Novel Baswedan karena sangat sedikit meninggalkan jejak untuk diselidiki.
“Bom besar seperti bom Bali justru lebih mudah. Impact-nya besar. Tapi untuk menyelidikinya, bukti yang diitinggalkan pelaku pasti banyak sekali,” ujar Tito dalam wawancara eksklusif di Kompas TV, Sabtu (8/7/2017).
Penulis: Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: "Kami Mengendus Ada Kelompok Kepentingan yang Mainkan Kasus Novel"