News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Andre Gerindra: Viktor Laiskodat Harus Minta Maaf Secara Terbuka

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade meminta Ketua DPP Partai NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat meminta maaf secara terbuka kepada Partai Gerindra atas pernyataannya dalam suatu acara di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), baru-baru ini.

Dalam potongan video yang beredar di kalangan wartawan, Jumat (4/8), polisitisi NasDem itu diketahui menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang mendukung kelompok ektremis Islam di Indonesia.

Bukan hanya ke Gerindra, dalam video tersebut Viktor juga berturut-turut menyebut Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) berada dibelakang kelompok ekstremis Islam. Kelompok yang disampaikan akan membentuk negara khilafah.

"Kami menuntut Viktor secara resmi dan terbuka meminta maaf ke Gerindra. Pernyataannya dalam acara di NTT itu justru membuktikan bahwa Viktor anti Pancasila dan anti kebhinekaan sesungguhnya," tegas Andre dalam keterangannya, Jumat (4/8/2017).

"Ucapan Viktor itu nyata-nyata pencemaran nama baik ke Gerindra, ke Demokrat, ke PKS dan ke PAN. Ucapan Viktor sangat jelas berpotensi memicu konflik horizontal karena menyinggung isu agama," sambungnya.

Pernyataan Viktor yang merupakan Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR RI dalam video berdurasi kurang dari satu menit, kata Andre, berpotensi melahirkan gelombang kemarahan kader Partai Gerindra dan umat Islam dari berbagai daerah.

Kasus serupa sebelumnya menimpa eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ditekankan, komitmen Prabowo Subianto sejak awal mendirikan Gerindra tidak perlu diragukan lagi.

Prabowo Subianto merupakan salah satu prajurit yang berdarah-darah menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita tahu Viktor pendukung Jokowi, kita tahu Viktor pendukung Ahok, kita paham. Tapi apakah pembelaan harus dilakukan dengan cara membabi-buta?" tegasnya.

Andre yang juga mantan Ketua Presiden Mahasiswa Trisakti zaman reformasi itu menambahkan, pihaknya juga menuntut Viktor Laiskodat meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam.

Sebab pernyataannya menyinggung terlalu dalam mengenai keyakinan umat Islam.

Dalam video tersebut, lanjutnya, Islam digambarkan sebagai agama yang ekstrim dan radikal. Indonesia digambarkan bakal menjadi negara yang tidak akan menghargai perbedaan, karena jika negara khilafah terjadi maka umat agama lain akan dilarang.

"Itu kan tidak benar, Islam tidak mengajarkan hal seperti itu. Islam itu sangat menghargai perbedaan. Viktor jangan mengomentari mengenai Islam kalau tidak mengetahui secara mendalam tentang Islam. Islam itu agama rahmatan lil'alamin," urainya.

"Viktor harus minta maaf kepada umat Islam, karena telah menggambarkan Islam sebagai agama yang anti terhadap perbedaan. Ini penghinaan luar biasa, partai dihina, Islam juga dihina," sambung Andre.

Apalagi, masih kata Andre, dalam videonya Viktor juga menyinggung soal peristiwa Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965 silam. Dengan menyebutkan 'kita bunuh pertama mereka, sebelum kita dibunuh'.

"Siapa yang mau membunuh Viktor? Dan siapa pula yang mau dibunuh Viktor? Itu pertanyaannya," urainya.

Rencananya, Lembaga Advokasi Hukum DPP Partai Gerindra akan melaporkan Viktor Laiskodat ke Bareskriim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat siang ini.

Pelaporan dengan pasal pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Partai Gerindra. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini