TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru kali ini ada yang melewatkan kesempatan emas mendapatkan sepeda karena tidak mau menjawab pertanyaan dari Presiden Joko Widodo mengenai pengetahuan umum.
Ya, Gladys mengaku dipaksa naik panggung oleh kawan-kawannya.
Ceritanya, saat itu Presiden Jokowi hendak memberikan kuis berhadiah sepeda seperti biasanya.
Setelah melihat ke peserta untuk memilih salah satu di antara mereka, Presiden Jokowi menunjuk ke arah Gladys.
Gadis remaja itu pun maju ke atas panggung, tapi langkahnya terlihat ragu-ragu dan wajahnya ketakutan, sampai-sampai seorang anggota Paspampres dan ajudan presiden terpaksa menuntunnya, bahkan setengah mendorongnya agar ia mau berdiri di dekat Presiden Jokowi.
Rupanya Presiden Jokowi melihat hal tersebut, ia lalu mengeluarkan candaan untuk mencairkan suasana.
"Nggak usah takut, presidennya nggak diktator kok," celetuk Jokowi.
"Masak wajah saya kayak gini wajah diktator," sambung Jokowi.
Sontak gelak tawa para hadirin pun pecah.
Setelah diminta untuk mengenalkan diri, Gladys kemudian diberi pertanyaan oleh Presiden Jokowi.
"Bisa silat?" tanya Jokowi.
"Enggak," jawab Gladys singkat.
"Enggak?" ulang Jokowi disambut tawa para hadirin.
Presiden Jokowi lalu memberikan pertanyaan tentang nama-nama provinsi.
Gladys diminta untuk menyebutkan 7 nama provinsi di Indonesia, namun yang terlihat justru Gladys panik.
"Bisa ndak?" tanya Jokowi.
"Enggak," jawab Gladys sambil menggeleng.
"Endak?" ulang Jokowi dan kembali disambut tawa para hadirin.
"Loh, lha tadi maju mau jawab," ujar Jokowi.
"Endak, endak, lha mau apa tadi maju?" tanya Jokowi kembali.
Gladys menjawab bahwa ia sebenarnya tidak ingin maju, ia maju karena didorong-dorong teman-temannya.
"O.. didorong-dorong, siapa yang dorong-dorong? Nggak mau maju didorong-dorong, gimana sih..?" kata Presiden Jokowi.
"Tidak mau maju kok didorong-dorong, lha kok ya sampai sini didorong-dorong?" tanya Jokowi sambil menunjuk tempat Gladys berdiri.
Para hadirin pun tertawa terpingkal-pingkal.
"Ya udah terima kasih," ujar Jokowi menyalami Gladys dan mempersilakan untuk kembali ke tempatnya.
Suasana hangat tersebut terjadi pada saat Presiden Jokowi membuka Silaturahmi Ulama Pondok Pesantren sekaligus Kejuaraan Pencak Silat Nasional Remaja 2017 di Pondok Pesantren Minhaajurroosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2017) pagi.
Di hadapan para ulama dan para pendekar silat, Presiden Jokowi mengingatkan para generasi muda untuk tetap menjaga pencak silat sebagai warisan budaya nenek moyang serta menjaga nilai-nilai dan karakter Islami yang luhur sebagai karakter bangsa.
Lebih dari 3.000 atlet remaja dari 34 provinsi ikut berpartisipasi dalam Pasanggiri Nasional (Pasanggirinas) dan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD 2017 yang digelar pada 8-11 Agustus 2017.
Selengkapnya, termasuk dialog Presiden Jokowi dengan Gladys, simak tayangan video di atas. (*)
>