Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi isu adanya Aksi Bela Islam yang akan dilakukan oleh Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) jika politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Viktor Laiskodat tidak dicopot, Politisi Partai Demokrat Roy Suryo angkat bicara.
Ia mengimbau semua pihak menahan diri agar tidak melakukan aksi dan menghormati proses hukum.
Baca: Pria Malaysia Terancam Hukuman Penjara Selama 12 Ribu Tahun, Ini Kejahatan yang Dilakukannya
Menurutnya, jika aksi dilakukan maka tentunya akan membuat situasi politik menjadi semakin panas.
"Sebaiknya (melalui proses) hukum dulu lah, nah (kalau lakukan aksi) itu nanti malah akan lebih panas," ujar Roy, saat ditemui usai acara peluncuran TYI, di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis malam (10/8/2017).
Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) itu pun meminta pihak yang merasa tersinggung dengan ucapan Viktor dalam pidatonya beberapa waktu yang lalu, untuk sabar.
"Kita mengimbau rekan-rekan, agar tunggu dulu (proses) hukumnya," jelas Roy.
Lebih lanjut Roy menegaskan, hingga saat ini dirinya masih mempercayai proses hukum di Indonesia akan dilakukan secara adil.
"Saya percaya, saya masih percaya hukum Indonesia akan tegak," tegas Roy.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Front Pembela Islam (FPI) Jafar Sidiq menyampaikan ancamannya bahwa FPI akan menggelar Aksi Bela Islam jika Ketua Fraksi Nasdem di DPR itu tidak dicopot secara tidak hormat dari keanggotaannya di lembaga Legislatif itu.
Hal tersebut mengacu pada pernyataannya dalam pidato yang berisi tuduhan terhadap empat partai, yakni Gerindra, Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dituding tidak toleran.
Menurut Jafar, pernyataan Viktor bernada provokatif dan mengandung fitnah serta menodai agama islam.
Tidak hanya itu, Jafar juga menilai pernyataan Viktor bisa mengancam keutuhan NKRI.