News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Polisi yang Nekad Bangun Sekolah di Bombana Sulawesi Tenggara

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigadir Muhammad Saleh kerja keras membangun sekolah

Tidak lama berselang, proposal berdirinya sekolah tersebut kemudian mendapat jawaban dari Kemendikbud. Keluar SK (surat keputusan) berdirinya sekolah dengan nomor pokok induk sekolah.

Permasalahan menurut Saleh tidak berhenti disitu, ternyata kegiatan belajar mengajar butuh ruangan, tidak hanya tempat terbuka. ‎Warga kemudian menawarkan untuk menggunakan rumah kosong yang ditinggal penghuninya merantau. Delapan bulan berjalan, ternyata pemilik rumah pulang dari perantauannya,kegiatan belajar mengajar pun menurut Saleh terpaksa pindah dan meminjam ruangan di kantor Kepala desa.

Setelah pindah kegiatan belajarpun menurut saleh menjadi kurang efektif karena ruang kantor kepala desa sering dipakai rapat. Ia kemudian kembali membuat proposal pembangunan sekolah ke dinas pendidikan Bombana. Lama tidak ada jawaban, Saleh kemudian bermusyawarah dengan orang tua murid dan penduduk setempat. Akhirnya kemudian sekolah dibangun dengan gotong royong warga .

‎"Bahan-bahannya kita sepakat ada yang bawa seng, atap, kayu, papan. Alhamdulillah terkumpul bahannya, tiga hari kita bangun. Hanya ada atap dengan dinding saja, lantainya tanah, tidak ada pintu," katanya.

Menurut Saleh apa yang dilakukannya ternyata terdengar ketelinga Kapolres Bombana. Mendengar personelnya membangun sekolah, menurut Saleh, Kapolres langsung mengirimkan bantuan berupa meja, bangku, sergam, dan aliran listrik.

"Alhamdullilah sekarang sudah ada tiga ruangan walaupun darurat," katanya.

‎Seiring berjalannya waktu menurut Saleh jumlah siswa yang sekolah di SD Anak Soleh terus bertambah. Dari yang awalnya satu kelas diisi 11 orang kini sudah 32 orang. jumlah siswa tersebut dibantu tiga orang tenaga pendidik, salah satunya istri Muhammad Saleh yang memiliki latar belakang pendidikan guru.

Dengan berdirinya sekolah tersbut, Saleh mengaku senang. Selain pada 2016 lalu sekolahnya mendapat dana bos dari pemerintah untuk kegiatan operasional, kini anak anak di desa Tunas Baru, Rarowatu Utara tidak putus sekolah.

Saleh berharap ke depannya ada bantuan dari pemerintah untuk menambah ruangan di sekolahnya dari yang tadi tiga kelas menjadi enam kelas sesuai dengan jenjang pendidikan. Saleh juga berahrap dengan aberdirinya Sekolah tersebut, muncul anak anak berprestasi dan menjadi penerus bangsa dari Desa Tunas Baru.

"Pada prinsipnya saya berharap sekolah yang saya bangun ini bisa sejajar dengan sekolah-sekola lain yang ada di indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini