TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uang suap Rp 20 miliar yang dikumpulkan Dirjen Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Antonius Tonny Budiono (ATB) sejak 2016 ternyata seluruhnya digunakan untuk kepentingan sendiri.
Hal tersebut diungkapkan Antonius Tonny Budiono usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (25/8/2017) dini hari.
Uang-uang tersebut menurut Anak buah Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi ini lebih banyak digunakan untuk kegiatan sosial seperti pembangunan sekolah dan tempat ibadah yang rusak.
Tonny juga mengklaim uang panas yang diterimanya hanya masuk ke kantong pribadi.
Untuk itu, dirinya memohon maaf atas kehilafannya tersebut. Anak buah Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi ini berharap perbuatan dirinya tidak kembali terulang di kemudian hari.
Lalu sebenarnya berapa sih besarnya harta kekayaan Tonny yang dilaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?
Tribunnews.com melacak jumlah harta kekayaan Dirjen Hubla tersebut ke laman https://acch.kpk.go.id/aplikasi-lhkpn/.
Ditemukan pelaporan terakhir tertanggal 1 Agustus 2016 lalu, saat dirinya menjabat Dirjen Hubla.
Berdasarkan LHKPN Dirjen Hubla tersebut diketahui total harta kekayaan Tonny berjumlah Rp2.792.770.185.
Baca: Fahri Geram dengan KPK, Mengaku Pernah Ditanya Presiden, Lalu Dijawab Begini
Jumlah ini jauh lebih kecil dibanding uang suap yang diterimanya dan disita KPK saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Rabu (23/8/2017) malam lalu.
Tercatat dalam LHKPN Tonny, ia memiliki harta tidak bergerak, berupa tanah dan bangunan seluas 171 meter persegi dan 70 meter persegi di Kota Tangerang Selatan, yang berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 1997.
Adapun nilai harta tidak bergerak yang Tonny miliki adalah Rp 559.209.000.
Sedangkan untuk harta bergerak yang dimiliki Tonny berupa alat transportasi dan mesin lainnya adalah Rp 310.000.000.
Kemudian ia juga mempunyai harta bergerak lainnya berupa logam mulia senilai Rp166.693.500.
Selain itu juga memiliki benda bergerak lainnya senilai Rp 33.000.000.
Ia juga melaporkan Giro dan setara kas lainnya senilai Rp 1.723.967.695.