"Saya sedih karena kebetulan saya bagian dari tim inti Pak Jokowi pada saat itu dan ikut merancang pemerintahan ini. Saya tahu betul siapa ibunya Pak Jokowi. Saya mencoba untuk tidak marah. Saya tidak bayangkan bagaimana rasanya bila ibu saudara Jonru atau Pak Jokowi dihina seperti ini," ujar Akbar Faizal menahan amarah.
Jonru pun membantah bahwa dirinya telah menghina Presiden Jokowi dalam postingannya tersebut.
Jonru terus bersikeras bahwa postingannya tersebut tidaklah menghina dan bukan 'hate speech'.
"Saya mengakui menulis (postingan) itu, tapi saya tidak menghina," ujar Jonru.
Keduanya pun adu argumentasi dan Jonru tetap pada pendiriannya bahwa ia tidak menghina Presiden Jokowi pada postingannya tersebut.
Akbar pun dengan emosi yang hampir meluap, meminta kepada polisi untuk memproses hukum Jonru.
"Saya minta kepada pak polisi, disaksikan seluruh orang Indonesia, tolong diproses manusia ini," ujar Akbar sambil menunjuk Jonru.
Kemudian, Jonru berteriak lantang.
"Saya tidak takut. Silakan diproses!" ujar Jonru sambil mengacungkan tangan kirinya ke atas.
Perdebatan yang terjadi antara keduanya pun menjadi perbincangan publik.
Bahkan, untuk menanggapi peristiwa ini, Jonru kembali menuliskan pendapatnya pada akun Facebook pribadinya pada Rabu (30/8/2017).
Melalui akun Facebook-nya tersebut, Jonru mengungkapkan rasa takutnya setelah menghadiri ILC.
Namun, bukan takut karena postingannya akan diusut oleh polisi, namun ia takut jika dirinya menjadi sosok yang sombong dan lupa diri.
Karena menurutnya, banyak teman-temannya yang memuji penampilannya di ILC saat itu.