News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2017

Menteri Lukman Sebut 10 Catatan Evaluasi Ibadah Haji Tahun Ini

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melepas keberangkatan jamaah calon haji kloter pertama embarkasi Jakarta di asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (28/7/2017). Sebanyak 386 jamaah calon haji kloter pertama embarkasi Jakarta diberangkatkan, total kuota jemaah haji Indonesia tahun ini sebanyak 221.000, terdiri dari 204.000 jemaah haji reguler dan 17.000 jemaah haji khusus. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mencatat 10 poin evaluasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 1438H atau 2017.

Berikut 10 catatan Menteri Agama yang dihimpun Tribunnews.com dari keterangannya di Jakarta, Senin (11/9/2017) 

Pertama, perbaikan infrastruktur di Arafah - Muzdalifah -(Armina). 

Lukman Hakim Saifuddin mencatat tentang perlunya penambahan pasokan listrik, tenda, dan toilet, utamanya di Mina.

Catatan kedua terkait status jemaah haji.  Menag mengatakan, panitia ibadah haji harus meneliti benar status calon jemaah haji.

"Jangan sampai ada jemaah yang dideportasi karena ternyata memiliki catatan hukum di Saudi," ujar Lukman.

Catatan ketiga tentang rencana perubahan  sistem sewa hotel di Madinah.  "Ini bagian yang perlu kita dalami, dari blocking time rencananya akan diubah jadi sewa musim," ucapnya.

Catatan keempat terkait penambahan kuota petugas dan itu juga diperlukan lobby. "Tahun ini, kuota petugas  hanya 3.500, dan itu terbukti belum mampu mengimbangi banyaknya jemaah haji Indonesia," kata Lukman.

Catatan evaluasi kelima adalah disiapkannga ruang rawat khusus di bandara, baik Jeddah maupun Madinah.

"Sebaiknya tahun depan selain kantor Daker, ada ruang khusus bagi jemaah yang memerlukan ruangan lebih layak saat menghadapi kendala kesehatan," katanya.

Keenam, pemerintah akan mengupayakan agar bus pengantar jemaah ke Masya'ir (Arafah - Muzdalifah - Mina) bisa diberbagai, mengingat bus pengantar haji sudah tua dan memerlukan perhatian.

Catatan ketujuh terkait keberadaan TPHD (Tim Pemandu Haji Daerah), di mana belum ada ketegasan siapa yang layak menjadi TPHD sehingga tugas seorang TPHD bisa dioptimalkan.

Catatan kedelapan, sweeping keberadaan jemaah haji harus menyeluruh dan lebih maksimal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini