Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpilihnya Halimah Yacob sebagai presiden perempuan pertama di Singapura membuat Indonesia memiliki harapan agar hubungan kedua negara makin erat.
"Tahun ini (2017) hubungan Indonesia dan Singapura merayakan hubungan billateral dan diplomatik pada usia 50 tahun," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir, Kamis (14/9/2017).
Lanjutnya, Presiden RI Joko Widodo telah melakukan kunjungan ke Singapura dan membangun beberapa kerjasama.
Baca: Halimah Yacob Pilih Tetap Tinggal di Rusun Saat Menjabat Sebagai Presiden Singapura
"Sehingga ke depan, kita semakin percaya Presiden Halimah akan terus bekerja untuk mempererat hubungan kedua negara dan juga memiliki kontribusi lebih untuk rakyat kedua negara," kata Arrmanatha.
Sebelumnya, ia mengatakan atas nama Pemerintah Indonesia mengucapkan selamat kepada Singapura atas terpilihnya Halimah Yacob.
Baca: Bom Hantam Kendaraan Pengangkut Tentara di Thailand Selatan, 1 Prajurit Tewas, 20 Terluka
"Terkhusus pada Presiden Halimah Yacob yang merupakan Presiden Pertama Perempuan di Singapura. Di kawasan ASEAN, Halimah Yacob menjadi perempuan kedua yang memimpin," imbuh Arrmanatha di ruang Palapa, kantor Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Selatan.
Baca: Kisah Presiden Muslimah Pertama Singapura Halimah Yacob Dapat Julukan Ratu Bolos Saat Sekolah
Negeri Marlion itu dipastikan akan dipimpin seorang presiden wanita muslimah.
Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah Singapura sejak pisah dari Malaysia pada 1965.
Halimah menjadi sorotan dunia karena dia berasal dari etnis Melayu.