News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lahan Percontohan untuk Kendalikan Hama WBC Disiapkan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Penanggungjawab Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Provinsi Jawa Barat, Banun Harpini saat menyerahkan bantuan benih padi tahan wereng, varietas Inpari 33.

TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Pemerintah menyiapkan Dem-Area, demonstrasi area atau lahan percontohan pengendalian hama padi di atas areal seluas 250 hektar padi yang terkena serangan hama klowor (kerdil rumpul) dan kerdil hampa dan wereng batang coklat (WBC), Desa Wangu, kecamatan Anjatan, Indramayu.

Arief Cahyono, Kasubbag Humas Badan Karantina Pertanian menyebut penyuluhan sekolah lapang pengendalian hama di demonstrasi area  itu dipimpin langsung Ketua Penanggung jawab Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Provinsi Jawa Barat, Banun Harpini.

Di hadapan anggota kelompok tani, brigade air, penyuluh dan juga didampingi Mulya Sejati, Camat Anjatan, dihadirkan ahli pengendalian OPT, ahli tanah dan Kepala BPTP Jawa Barat.

Klowor yang merebak setelah hama WBC merupakan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) utama tanaman padi, dan selalu menjadi momok petani.

WBC menyerang langsung tanaman padi lewat cara mengisap cairan sel tanaman sehingga tanaman menjadi kering dan menimbulkan efek seperti terbakar (hopperburn).

Upaya pengendaliannya pun tidak cukup hanya dengan mengandalkan teknologi yang sudah ada, namun juga harus melibatkan unsur sosial dan kebijakan pemerintah.

WBC juga telah menjadi hama global atau the very important global pest karena telah menyerang di banyak negara.

Pada tahun 2010, selain Indonesia, hama ini juga menyerang pertanaman padi di China, Vietnam, Thailand, India, Pakistan, Malaysia, Filipina, Jepang, dan Korea.

Menurut I Nyoman Widiarta, peneliti dari Litbangtan menyampaikan bahwa hama WBC yang berupa virus tidak dapat dimatikan dengan pestisida, namun diperlukan Gerakan SPOT-STOP, yaitu melakukan gerakan pengamatan dan pengendalian OPT sedini mungkin.

Pengendalian serangan hama WBC tidak dapat hanya bertumpu pada penerapan teknologi semata.

Hingga saat ini telah banyak teknologi pengendalian hama, mulai dari penggunaan varietas tahan, musuh alami, cara budidaya, hingga insektisida.

Namun, penerapannya di lapangan kurang begitu berhasil karena melupakan aspek sosial kemasyarakatan, di antaranya tidak adanya kesepakatan waktu tanam. Oleh karena itu Banun Harpini mengajak petani untuk bersama-sama pemerintah untuk mengendalikan serangan hama WBC.

Dem-Area atau lahan percontohan di Desa Wangu akan dikelola bersama-sama dengan petani didampingi oleh pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT), penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan unit terkait lainnya.

Banun berharap hasil lahan percontohan ini dapat mengulang cerita sukses di masa MT 2010/2011 dimana Jawa Barat sukses menekan serangan hama WBC.

Saat menyerahkan bantuan benih padi tahan wereng, varietas Inpari 33, Banun juga menyampaikan bahwa konsep dapat diterapkan di sentra padi yang terkena WBC di provinsi lain (karantina.pertanian.go.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini