TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- National Security Advisor Myanmar menyampaikan Pemerintah Myanmar telah membentuk Satgas untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Rakhine State.
Satuan tugas Pemerintah Myanmar juga melibatkan ICRC (International Committee of the Red Cross) dan beberapa negara lain termasuk ASEAN.
Pada Acara Working Lunch on The Situasional on Rakhine State yang diadakan oleh Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson pada (18/9/2017), National Security Advisor Myanmar juga menyampaikan briefing mengenai perkembangan terakhir di Rakhine State.
Baca: Cerita Wawan Tak Menyangka Iriana Jokowi Pesan Tas Kulit Pari di Tokonya
Pada kesempatan tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, juga menjelaskan langkah diplomasi Marathon ke Myanmar dan Bangladesh.
“Sebagai negara sahabat dan bertetangga, Indonesia tentunya tidak dapat tinggal diam melihat situasi yang terjadi di Rakhine State, Myanmar," tegas Retno, pada keterangan yang diterima Tribunnews.com di Jakarta (19/9/2017)
Baca: Ini Alasan Jasa Boneka Seks Berbagi di China Terpaksa Dihentikan
Menlu Retno juga menyampaikan formula 4+1 dapat menjadi jawaban dari situasi yang terjadi di Rakhine State.
Secara khusus, langkah Indonesia dan kerja keras Menlu RI dalam membantu mencari solusi di Rakhine State mendapat pujian dari beberapa negara yang juga pada pertemuan Working Lunch.
Baca: Terdapat Kelainan di Organ Dalam Siswa Korban Duel Gladiator, Diduga Akibat Kekerasan
Pertemuan dihadiri oleh wakil dari kantor Sekjen PBB, dan para menteri luar negeri dan Duta Besar dari sejumlah negera seperti Bangladesh, Myanmar, Australia, Swedia, Turki, Rusia, China, Kanada, Amerika Serikat, dan Malaysia.