Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengundang para pembuat film di Jepang untuk melakukan syuting di daerah-daerah Indonesia.
Demikian disampaikan Muhadjir Effendy saat membuka Festival Film Indonesia 2017 di Osaka, Jepang, Jumat malam (22/9/2017).
Festival ini merupakan kolaborasi KJRI Osaka dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Apalagi kata Mendikbud, sudah banyak sutradara film dunia menjadikan Indonesia sebagai salah satu setting produksi filmnya.
"Saya menantikan sineas Jepang melakukan hal serupa. Saya sangat menghargai kehadiran tamu undangan pada pembukaan ini, itu sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan terhadap Indonesia," ajak Guru Besar Universitas Negeri Malang ini, seperti dikutip Tribunnews.com melalui keterangan tertulisnya.
Menurutnya, Indonesia dan Jepang memiliki sejarah panjang. Pemerintah Indonesia sendiri berkomitmen untuk terus menjalin kerjasama dengan Negeri Matahari itu sehingga hubungan kedua negara mencapai tarap yang saling menguntung dan harmonis.
"Film merupakan produk budaya, di dalamnya tercermin karakter, kekayaan khazanah, dan pergulatan satu bangsa menghadapi perubahan zaman. Penyelenggaraan Festival Film Indonesia di Osaka ini bertujuan mengenalkan wajah Indonesia kepada masyarakat Jepang juga mendekatkan budaya bangsa kepada masyarakat Indonesia di Jepang."
"Dengan menyaksikan film-film Indonesia masa kini, saya berharap warga Indonesia yang tinggal di Jepang tidak kehilangan cintanya kepada Indonesia", ungkap Muhadjir di hadapan puluhan tamu undangan yang sebagian besar para praktisi dan pengamat film Jepang.
Melalui festival film ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar pemutaran film-film Indonesia selama 3 hari, 22 - 24 September di Big Step Hall, Osaka.
Para penonton akan disuguhi film "Ada Apa dengan Cinta 2", "Toba Dreams", "Filosofi Kopi", "The Mirror Never Lies", dan "Sepatu Dahlan". Selain di Osaka, Pekan Film Indonesia juga diadakan di Kota Varna (Bulgaria) dan Kota Beograd (Serbia).
Hadir dalam pembukaan festival film ini Pemerintah Perfektur Osaka, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Osaka Wisnu Edi, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi, Staf Khusus Mendikbud Fajar Riza Ul Haq, Kepala Pusbang Film Kemendikbud Maman Wijaya, Direktur Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Renani, dan Kepala Biro PKLN Suharti. (*)