Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Alghiffari Aqsa mengatakan disebutnya nama Kivlan Zein dan Rahmat Himran oleh Isnur sebagai tokoh yang berada dibalik aksi perusakan gedung LBH-YLBHI bukan tanpa sebab.
Ia pun menjelaskan bahwa Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Bidang Advokasi Muhammad Isnur tentunya serius dalam penyebutan kedua nama tersebut.
Baca: Mengapa Kivlan Zein Berkukuh Minta YLBHI Dibubarkan? Ini Alasan Kuatnya
"Tentunya Isnur tidak main-main dalam sebutkan nama ya," ujar Alghiffari, saat ditemui di Gedung LBH-YLBHI, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017).
Ia menambahkan, adanya dugaan tersebut karena memang nama Kivlan dan Rahmat yang muncul beberapa hari sebelum terjadinya aksi pengepungan berujung perusakan gedung LBH-YLBHI.
"Isnur sudah beri klarifikasi dan karena memang dua nama itu muncul beberapa hari sebelum peristiwa," jelas Alghiffari.
Baca: Merasa Namanya Telah Dicemarkan, Kivlan Zein Lapor Polisi
Kivlan dan Rahmat diduga melakukan mobilisasi karena LBH-YLBHI, kata Alghiffari, mengaku mengetahui ada rapat tertentu yang dilakukan oleh keduanya.
"Nama keduanya muncul sebagai yang disebut memobilisasi massa, ada rapat-rapat tertentu yang dilakukan dua orang tersebut," kata Alghiffari.
Oleh karena itu ia secara tegas meminta agar apara kepolisian mengusut secara tuntas kasus perusakan gedung yang diduga dilakukan oleh kedua orang tersebut.
"Polisi seharusnya usut kasus ini kepada dua orang tersebut," tegas Alghiffari.
Sebelumnya, Ketua YLBHI Bidang Advokasi Muhammad Isnur menyebut dua nama yang sangat aktif melakukan kampanye dan instruksi hoax di media sosial terkait acara yang digelar di gedung YLBHI.
"Yang pertama Rahmat Himran, saya nggak tahu siapa dia, tapi rupanya dia presidium (aksi) 313," papar Isnur dalam konferensi pers di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta Pusat, Senin, 18 September 2017.
Menurut Isnur, Rahmat Himran yang harus bertanggungjawab atas aksi pengepungan berujung perusakan di Kantor LBH.
Nama lain yang disebut Isnur, yakni Jenderal Purnawirawan yang sebelumnya sempat diperbincangkan, Kivlan Zein.
Isnur memaparkan, nama Kivlan muncul dalam satu website yang memberikan informasi bahwa Kivlan yang memimpin rapat koordinasi pembubaran PKI.
"Ini distorsi paling awalnya, menurut saya." Pungkas Isnur.