News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunjungan ke Malaysia, Menhan Ingin Indonesia Rukun dengan Negara Jiran

Editor: Samuel Febrianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Ryamizard Ryacudu didampingi Direktur utama PT Pindad, Abraham Mose (kelima dari kanan), mencoba senjata sejenis CZ 805 Bren A1 di sela-sela acara Sarasehan Industri Pertahanan di PT Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin (18/9/2017). Pada acara tersebut, Menhan juga meninjau secara langsung kesiapan progress medium tank beserta turret 105 mm kerja sama dengan CMI Defense Belgia. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu pada tanggal 27 dan 28 September 2017 melakukan  kunjungan kerja ke Malaysia. Menhan menghadiri sidang ke 40 General Border Committe Malaysia - Indonesia (GBC Malindo) di Kuala Lumpur, Malaysia. 

Sidang GBC Malindo ini sendiri dibuka secara resmi oleh Ketua GBC Malindo Malaysia Menteri Pertahanan Malaysia YB Dato' Seri Hushammuddin Tun Hussein dan Menhan RI Ryamizard Ryacudu pada Rabu (27/9/2017).

Turut hadir bersama Menhan sejumlah delagasi perwakilan dari Indonesia seperti Mabes TNI, Mabes Angkatan, Polri , Bakamla.

Basarnas, BIN serta pewakilan dari Kementerian Luar Negeri, Dirjen Imigrasi Kemkumhan, Kementerian Dalam Negeri, dan Dirjen Bea Cukal Kementerian Keuangan pada acara tahunan ini.

Baca: Hal-Hal Seputar Maharasyi Hansa, Penyanyi Indonesia yang Lolos di The Voice Amerika

Sidang ke 40 GBC Malindo ini sendiri  membahas permasaIahan seputar perbatasan di kedua negara.

Tidak hanya itu  delegasi  yang dihadiri dua perwakilan ini juga turut membahas bidang-bidang operasi dan non operasi, yang mencakup aspek security dan prosperity.

Menhan dalam pidato sambutannya menjelaskan sidang pertemuan Malindo ini memiliki peran penting dan strategis dalam memelihara serta meningkatkan hubungan kedua negara.

Sebab Indonesia dan Malaysia, kata Menhan, merupakan dua negara dalam tataran regional yang dapat menentukan stabllitas dan kemajuan kawasan Asia Tenggara. 

"Dalam berbagai hal kedua negara memlliki banyak kesamaan. Seperti terdapat  pertautan kepentingan baik dalam konteks regional maupun konteks internasional,"  jelas Menhan dalam pidatonya.

Dalam kaitan tersebut, Menhan berharap,  GBC Malindo ini dapat  menjadi wadah strategis untuk memfasilitasi kepentingan nasional kedua negara.

Menhan pun mengakui, forum kerja sama Malindo telah mengalami banyak kemajuan dan mengahasilkan manfaat yang sangat konkrit bagi Indonesia dan Malaysia.

Baca: Buah Hati Diprediksi Lahir Sebulan Lagi, Stefan William dan Celine Evangelista Belum Tentukan Nama

"Baik dalam mengatasi permasalahan keamanan di wilayah perbatasan kedua negara, maupun dalam memajukan dan meningkatkan kesejahteraan," imbuh Menhan.

Kerja sama ini juga telah meningkatkan kesejahteraan,  perekonomian serta sosial budaya kedua negara yang saling berkaitan dengan perlintasan orang dan barang," tandas Menhan
 
 
 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini