Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menyelesaikan pembangunan dua proyek percontohan anjungan cerdas Rambut Siwi.
Anjungan itu dibangun di Kabupaten Jembrana, Bali dan di Tugu di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Pembangunannya bertujuan meningkatkan keselamatan berkendara, sekaligus mendorong bangkitan ekonomi baru.
Konsep anjungan cerdas ini diadposi dari tempat istirahat pengguna jalan (rest area) di Jepang yang disebut Michino-Eki
"Progres konstruksinya telah mencapai 80 persen," ujar Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR Rido Matari Ichwan di Jakarta, Sabtu (30/9/2017).
Anjungan Cerdas Rambut Siwi ditargetkan selesai lebih cepat dari jadwal semula yakni Mei 2018 menjadi Januari 2018.
Sementara Anjungan Cerdas Tugu akan selesai sesuai jadwal pada akhir Mei 2018.
"Anjungan Cerdas Tugu progres fisik di akhir tahun akan melebihi 57 persen," kata Rido.
Anjungan cerdas multifungsi ini nantinya digunakan sebagai tempat istirahat untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
Selain itu akan terintegrasi dengan berbagai fasilitas pendukung dan dikemas secara modern seperti tempat makan, ruang pertemuan, pusat informasi, gerai ATM, ruang terbuka hijau, amphi teater, dan sarana edukasi.
Anjungan Cerdas Rambut Siwi dipilih karena berada di ruas jalan nasional yang menghubungkan Kota Denpasar ke Gilimanuk.
Anjungan ini dibangun di atas lahan seluas 4,7 hektar. Dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan nilai kontraknya mencapai Rp 67,5 miliar.
Sedangkan Anjungan Cerdas Bendungan Tugu dipilih karena berada pada jalur terpanjang di jalan lintas selatan Jawa yakni dari Yogyakarta-Trenggalek-Malang dan Yogyakarta-Trenggalek-Surabaya.
Tak hanya menyediakan tempat beristirahat, anjungan ini akan menyuguhkan pemandangan indah Bendungan Tugu yang saat ini dalam tahap konstruksi dan akan selesai akhir tahun 2018.
Dengan luasan area 4,2 hektar, Anjungan Cerdas Tugu dikerjakan oleh PT. Istaka Karya–Metro Lestari Utama-Pola Kendali Nusantara dan Bita Enarcon Engineering KSO dengan anggaran Rp 56,8 miliar.(*)