News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Politisi Demokrat: Daya Beli Masyarakat Turun Sejak Pemerintahan Jokowi

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto membantah pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa saat ini tidak terjadi penurunan daya beli.

Presiden Jokowi sebelumnya menyebutkan, yang terjadi bukan penurunan daya beli, melainkan perubahan pola belanja masyarakat ke e-commerce.

"Daya beli masyarakat khsususnya masyarakat menengah ke bawah itu saat ini dan seterusnya mulai menurun mulai dari pemerintahan Pak Jokowi. Memang ini kan tidak bisa dibilang dengan rasa-rasanya, dengan perasaan, kan ada indikator ekonomi," kata Agus kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/10/2017).

Namun Wakil Ketua DPR RI ini meminta Presiden Jokowi untuk membuktikan bahwa saat ini laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak menurun.

"Income per kapita kita kan jg menurun. Bahkan yang naik kan hutang. Dalam artian utang kan seharusnya dengan kenaikan utang, akan membuat pertumbuhan ekonomi," kata Agus.

Baca: Jokowi Lanjutkan Bangun Bendungan Karian Lebak yang Mangkrak Sejak 1980, Optimis Selesai 2019

Lebih lanjut Agus memberikan saran untuk menguatkan laju pertumbuhan ekonomi, dengan menguatkan daya beli masyarakat.

"Karena kami masih menganggap daya beli masyarakay menengah ke bawah menurun. Ini harus dikuatkan. Ini yang bisa menolong perekonomian kita," kata Agus.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik 12,14 persen. Angka ini menjukan bahwa ada aktivitas ekonomi.

"Baru pagi tadi angka ini saya terima, 12,14 persen," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada Penutupan Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Tahun 2017, di Ballroom, Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa malam (3/10/2017) kemarin.

Jokowi mengatakan, saat ini, industri naik 16,63 persen dibanding tahun lalu, sementara perdagangan naik 18,7 persen. Di bidang pertambangan juga naik 30,1 persen.

"Terserah percaya atau tidak, tapi angka ini saya peroleh. Kalau masih ada yang ngotot, ya silakan maju. Gampang sekarang, silakan maju, kita bicara, atau nanti pas ketemu harinya saya aturnya,” kata Presiden Jokowi.

Baca: Petinggi Allianz Tersangka, Kapolda: Jika Diperkirakan Ke Luar Negeri, Kita Cegah!

Presiden melanjutkan, saat ini pertanian, 23 persen naik dibanding tahun yang lalu. Sedangkan konstruksi memang hanya 2,4 persen.

"Kenapa bisa turun? Ya karena dulu kan saya sudah menurunkan pajak final dari 5 ke 2,5 persen, ya karena persoalan diturunkan aja," katanya.

Soal ada yang banyak toko yang tutup, dijelaskan Presiden, tokonya tutup, tapi sewa gudang itu meningkat. Jasa perusahaan di bidang sewa gudang ini, menurut Presiden, meningkat 14,7 persen.

"Artinya apa, ada swifting pergeseran dari offline ke online. Sama ini, di China juga sama yang sekarang tutup sudah lebih dari 30 persen, sama," kata Presiden.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini