TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Mabes Polri angkat bicara mengenai kabar kepulangan Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke Tanah Air.
Hal itu pascaNovel menjalani pengobatan di Singapura kurang lebih setengah tahun lamanya.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto menganggap bahwa kepulangan Novel ke Indonesia akan mempermudah penuntasan kasusnya.
Baca: Anies Bakal Jarang Lakukan Hal Ini Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta, Apa Saja?
Hingga saat ini Novel masih menjalani perawatan medis di Singapura, pasca disiram air keras di sekitaran rumahnya pada (11/4/2017) lalu.
"Kalau pulang nanti bisa ditindaklanjuti. Kan lebih enak mendengar informasi dari Novel langsung. Jadi seharusnya ini lebih memudahkan untuk memeriksa Novel karena berada di dalam negeri," kata Setyo di Akademi Kepolisian RI, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2017).
Setya juga mengakui bahwa sampai saat ini belum ada perkembangan yang siginifikan dari kasus penyerangan mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu itu.
"Masih seperti yang itu. Kami masih dapat tiga sketsa wajah terduga pelaku. Masing-masing tidak sesuai dengan yang diharapkan. Masyarakat terlalu besar ekspektasinya. Ternyata enggak cocok," kata dia.
Baca: Aiman Penuhi Panggilan Polisi Terkait Pelaporan Aris Budiman
Ia menambahkan, penyidik Polri bekerja berdasarkan data dan fakta. Karenanya, jika data dan fakta tidak bisa didapatkan, maka jelas sulit untuk menuntaskan kasus Novel.
"Kalau penyidik kita bekerja berdasarkan data dan fakta. Kalau data dan fakta enggak dapat ya sulit," ujar Setyo.
Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa perkembangan proses penyembuhan mata Novel terus positif.
Baca: Mencekam, Warga Ketakutan Dengar Suara Tembakan Beruntun Saat Malam Penembakan 3 Anggota Brimob
Bahkan, kata Dahnil, besar kemungkinan Novel sudah akan bisa kembali ke Tanah air dan bertugas di KPK, pada awal Atau pertengahan November 2017 mendatang.