News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi KTP Elektronik

GMPG Sebut Revitalisasi Golkar Bantu Amankan Kepentingan Setya Novanto

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (kedua kiri) bersama Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham (kedua kanan), dan Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid (kiri) mengangkat tangan sebelum Rapat Pengurus Pleno DPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (11/10/2017). Rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto beragendakan persiapan ulang tahun, persiapan rakernas, dan persiapan rekrutmen caleg Golkar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Revitalisasi pengurus yang mengemuka dalam internal partai Golkar beberapa saat lalu, menjadi sorotan baik di dalam kalangan partai maupun luar partai.

Seorang anggota Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Almanzo Bonara, mengkritik soal kebijakan tersebut.

Baca: Oesman Sapta Tiba-tiba Sambangi KPU Jelang Penutupan Waktu Pendaftaran

Almanzo mengatakan jika revitalisasi tersebut sama saja dengan pemecatan kader, hanya redaksional saja yang diperhalus namun subtansinya tetap sama.

"Pemecatan atau revitalisasi yang dimaksud tak lain hanya untuk mengamankan kepentingan pribadi Setya Novanto sebagai ketua umum partai Golkar, bukan untuk menyelamatkan partai Golkar dari serangkaian persoalan korupsi," ujar Almanzo melalui pesan singkat, Kamis (12/10/2017).

Baca: Kisah ketegasan Jokowi Ambil Keputusan Soal Subsidi BBM

Ia berpendapat tidak melihat adanya urgensitas keputusan merevitalisasi pengurus dalam kaitannya untuk memulihkan citra partai sebagaimana yang diucapkan oleh elit DPP, disaat skandal E-KTP masih terus melilit ditubuh partai Golkar.

Bahkan itu tidak mengembalikan tingkat kepercayaan publik yang sangat negatif terhadap Golkar dibawah kepemimpinan Setya Novanto.

"Semangatnya yang kami lihat adalah hanya memecat dan menggeser para kader yang dianggap kritis mempersoalkan dan membongkar keterlibatan Setya Novanto dalam skandal Korupsi E-KTP," katanya.

Baca: Audit Internal TNI Soal Heli AW101 Dipertanyakan

"Padahal mereka adalah para kader potensial yang berfikir untuk kemajuan partai, disatu sisi kader yang sudah divonis korupsi pun masih dipertahankan," tambah Almanzo.

Menurut Almanzo, persoalan hancurnya citra partai Golkar akibat skandal korupsi E-KTP, tidak bisa dengan mudah diselesaikan begitu saja melalui proses revitalisasi struktural.

Sekarang, perspektif publik terhadap partai Golkar adalah partai bermasalah, tidak bersih serta sarat dengan korupsi, hal ini sangat merugikan dan menurunkan elektabilitas partai.

Baca: Memakai Rotator Tanpa Izin, Pengendara Mobil Akan Didenda Rp 250 Ribu

Sehingga bagi GMPG, yang menjadi urgensitas seharusnya adanya perevitaliasian kepimpinan baru partai Golkar yang bersih, yaitu dengan pergantian ketua umum partai melalui proses Munas.

Revitalisasi kepemimpian baru diharapkan menjadi jalan terbaik untuk membenahi kondisi partai Golkar.

"Sehingga kepercayaan diri para kader Golkar untuk dapat berkiprah dipentas politik nasional maupun lokal jelang kontestasi demokrasi kembali lagi," ujar Almanzo.

Lebih lanjut, jika revitalisasi pengurus dilakukan dengan tujuan hanya untuk mendukung Setya Novanto pada posisi sebagai ketua umum, Almanzo percaya partai ini akan mendapat penolakan penuh dari masyarakat luas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini