Tak hanya LA Mania yang menangis, namun para pemain pun ikut menangis.
Setelah pertandingan selesai, para pemain Persela Lamongan tampak lemas duduk di lapangan.
Mereka seakan tahu kondisi buruk yang dialami Choirul Huda tengah kritis di Rumah Sakit Soegiri Lamongan, seperti dikutip dari Surya Malang.
Seluruh jajaran manajemen Persela Lamongan juga memperlihatkan raut wajah yang sedih.
Usai laga, seluruh pemain dan manajemen langsung menuju ke rumah sakit.
Kesedihan atas meninggalknya Choirul Huda juga dirasakan oleh Arema FC.
Dikutip dari Surya Malang, Tim Singo Edan langsung memberikan ucapan belasungkawa.
Media officer Arema FC, Sudarmaji mengatakan Choirul Huda adalah penjaga gawang yang bisa dijadikan panutan.
Menurut Sudarmaji, Choirul Huda memberikan pelajaran tentang loyalitas tanpa batas.
"Dia juga sosok yang agamis dan layak dijadikan panutan oleh pemain muda. Hidupnya didedikasikan penuh untuk sepak bola," bebernya Minggu (15/10/2017).
Sudarmaji menambahkan Choirul Huda tidak hanya menjadi legenda bagi Persela Lamongan, tetapi juga bagi sepak bola Indonesia.
"Namanya tetap akan harus sebagai salah satu penjaga gawang terbaik yang dimiliki Indonesia. Selain itu apa yang sudah diperjuangkan oleh Choirul Huda akan tetap menjadi kebanggaan bagi warga Lamongan," tutupnya. (TribunWow.com / Wulan Kurnia Putri)