Laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatma Putra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta pembangunan tol layang Andi Pangerang (AP) Pettarani yang merupakan seksi 3 dari Jalan Tol Ujung Pandang, segera dimulai konstruksinya.
Alasannya proyek tersebut tidak diperlukan pembebasan lahan.
Jalan tol layang yang memiliki panjang 4,3 km nilai investasinya lebih dari Rp 2 triliun.
Baca: Underpas Simpang Mandai Dorong Makassar Jadi Pusat Ekonomi
Konstruksi akan menggunakan desain kantilever (double decker) yang merupakan teknologi pertama di Indonesia dan ditargetkan selesai pada tahun 2020 dengan PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) selaku kontraktor.
"Pekerjaan konstruksi di perkotaan seperti ini harus dikerjakan 2 shift. Hari Sabtu dan Minggu harus tetap bekerja agar selesai dengan cepat sehingga tidak terlalu lama mengganggu arus lalu lintas," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Jumat (20/10/2017).
Baca: Aturan Menteri Susi Dorong Ekspor Kerapu
Jalan tol layang ini akan menghubungkan Maros – Bandara Internasional Sultan Hasanuddin – Jalan Tol Seksi I dan II – Jalan Andi Pangerang Petta Rani hingga ke Jalan Sultan Alauddin.
Baca: 6 Destinasi Pariwisata di NTT Dipromosikan Kepada Pebisnis Dari 16 Negara
Tol Layang Makassar ini memiliki jalur off/on ramp di tiga titik yakni di Jalan Urip Sumiharjo, Jalan Boulevard, dan Jalan Sultan Aluddin.
Sementara kendaraan dari arah Sultan Alauddin dapat melewati tol layang langsung ke bandara tanpa melewati jalur utama Petta Rani.
Diperkirakan, jalan tol layang ini mampu melayani hingga 45 ribu kendaraan dari arah tol Ir Sutami saat beroperasi nanti di tahun 2020.