Laporan Wartawan Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Aktor senior Roy Marten tiba di Solo, Selasa (7/11/2017), untuk menghadiri pernikahan Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Roy tiba di Bandara Adi Sumarmo Solo pukul pukul 11.50 WIB.
Ayah dari Gading Marten ini datang ke Solo bersama sang istri, Anna Maria.
Bagi Roy, menghadiri undangan pernikahan anak presiden, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution jadi pengalaman pertama.
Kendati sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat, Roy malah tak diundang pada pernikahan putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono.
Roy mengatakan, ada perbedaan mencolok pada pernikahan putra atau putri Presiden era SBY dan Jokowi.
Menurutnya Jokowi sangat melibatkan banyak orang dari berbagai kalangan untuk pernikahan putrinya.
Hal itu termasuk para tamu yang diundang dalam acara pernikahan.
Menurut Roy, Jokowi sangat memperhatikan tamu dari kalangan artis.
Hal itu tidak dia rasakan pada era pernikahan putra SBY, Agus-Anisa Pohan.
"Artis banyak yang diundang, semua kalangan diundang."
"Saya pernah diajak makan (Jokowi) di Istana."
"Jokowi pasti tidak bisa dihubungi, tapi dia tidak lupa," kata Roy kepada Tribunstyle.com.
Kahiyang Ayu akan menikah dengan Muhammad Bobby Nasution pada Rabu (8/11/2017).
Ijab qabul akan dilaksanakan Rabu pagi, sedangkan resepsi digelar siang dan malam hari di gedung Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah.
Prosesi Bleketepe
Upacara Bleketepe menjadi rangkaian pernikahan putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu pada Selasa (7/11/2017).
Proses pemasangan Bleketepe dilaksanakan di Kediaman Presiden Joko Widodo di Kutai Utara, Sumber Solo, Surakarta, Jawa Tengah.
Dalam prosesi ini, bapak sang pengantin yakni Jokowi naik anak tangga dan sang ibu, Iriana akan memberikan Bleketepe dan bambu.
Tradisi membuat Bleketepe yang terbuat dari anyaman daun kelapa ini dimaksudkan untuk dijadikan atap atau peneduh resepsi manten.
Tradisi ini mengambil ajaran Ki Ageng Tarub, salah satu leluhur raja mataram.
Makna dari tradisi Bleketepe adalah sebagai peneduh, dan lambang ketentraman.