News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Timur

Ditanya Pendamping di Pilgub Jawa Timur, Ini Jawaban Khofifah

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur Jawa Timur 2018, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan sejumlah nama yang akan mendampinginya sebagai cawagub sedang dimusyawarahkan oleh partai pengusung.

Diketahui, sejumlah nama yang dipersiapkan untuk mendampinginya antara lain Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminudin dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kalau wakil (Wakil Gubernur) sekarang dimusyawarahkan dengan seluruh partai pengusung, jadi saya mungkin tidak bisa menyampaikan sebelum seluruhnya bulat," kata Khofifah Indar Parawansa kepada Tribunnews.com di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2017).

Baca: Bareskrim Tahan Dirut PT Crown Pratama Terkait Kasus Penyimpangan Gula Rafinasi

Menteri Sosial ini juga mengatakan bahwa nama-nama yang masuk bursa sebagai pendampingnya di Pilgub Jatim tentunya telah melalui pertimbangan dari para Kyai di Jawa Timur.

Selanjutnya, dari hasil pertimbangan tersebut, Kofifah akan mengkomunikasikan dengan partai pengusung yakni Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Golkar.

"Setelah dari Kyai yang memberikan pertimbangan-pertimbangan itu waktu itu mengerucut dua nama dari dua nama tugas saya adalah mengkomunikasikan dengan seluruh partai pengusung, jadi posisinya masih di situ," papar Ketua Umum Muslimat NU ini.

Meski dari hasil pertimbangan para Kyai, mengerucut dua nama yakni Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak dan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.

Baca: Penampilan 6 Istri Pejabat Saat Dampingi Suami di Nikahan Kahiyang-Bobby, Siapa Paling Anggun?

Namun, Kofifah enggan menyebut secara langsung nama yang menjadi pertimbangan para Kyai tersebut.

Ia beralasan, jika sudah menyebut nama pendamping, sama saja melampaui kesepakatan dari partai pengusung.

"Jangan sebut nama, jangan sebut usul karena saya bisa melampaui apa yang sudah menjadi kesepakatan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini