News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi KTP Elektronik

Sambangi Istana, GMPG Minta Presiden Jokowi Dukung Pemberantasan Korupsi

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koordinator GMPG Ahmad Doli Kurnia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), kembali melakukan gerakan dengan mendatangi Istana Presiden, Kamis (9/11/2017).

Kehadiran GMPG di istana untuk menyampaikan secara langsung 'Surat Terbuka' GMPG yang ditujukan khusus kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Koordinator GMPG Ahmad Doli Kurnia menjelaskan, surat tersebut berisi beberapa poin.

Baca: Ingin Taaruf, Ridwan Kamil Ungkap Kemungkinan Dirinya Menjadi Kader Golkar

Pertama, GMPG memohon kepada Presiden sebagai Kepala Negara untuk dapat lebih tegas memberikan dukungan terhadap langkah-langkah pemberantasan korupsi.

"Khususnya menjaga keberadaan KPK sebagai satu-satunya lembaga yang dipercaya rakyat dan dijamin undang-undang dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Doli kepada wartawan di lokasi, Kamis (9/11/2017).

Menurutnya, akhir-akhir ini keberadaan KPK terancam ketika menangani kasus besar, yang juga berhadapan dengan para pejabat politik atau lembaga tinggi negara.

Baca: Suami Dokter Masih Menenteng Senjata Api Usai Tembak Istrinya dan Berjalan Ke Luar Klinik

"Kasus megakorupsi e-KTP misalnya, yang diduga melibatkan Setya Novanto, yang adalah Ketua DPR RI dan Ketua Umum Partai Golkar, telah menghadapkan KPK dengan berbagai tantangan dan cobaan," kata Doli.

Dirinya menjelaskan, mulai peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel, lahirnya Pansus Hak Angket DPR, kemudian adanya gagasan membentuk Densus Anti Korupsi di dalam tubuh Polri.

"Bahkan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK, Agus Raharjo dan Saut Situmorang yang dipolisikan kemarin oleh kuasa hukum Novanto, itu sudah pada tahap yang melampaui batas," katanya.

Baca: Kronologi Dokter Ditembak Suaminya Hingga Tewas di Klinik

Menurutnya, apa yang dilakukan Novanto saat ini sudah mengancam tatanan kehidupan sosial, politik, demokrasi, dan hukum di Indonesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini