TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto meminta KPK tetap solid dalam menangani kasus yang menjerat Ketua DPR RI Setya Novanto.
Sebelumnya, KPK menetapkan kembali Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pada proyek KTP elektronik (e-KTP).
Bibit berharap, KPK dapat menangani kasus yang melibatkan Novanto sesuai dengan koridor hukum yang ada.
"Melangkah maju terus berdasarkan koridor yang sudah ada, koridor hukum yang sudah ada," kata Bibit, di sela acara di kantor Partai Solidaritas Indonesia (PSI), di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2017).
Dalam menangani suat perkara, lanjut Bibit, tentu ada risiko yang berpotensi dihadapi. Bibit mengatakan, KPK harus bisa menghadapinya.
Baca: Band Rock Legendaris AC/DC Umumkan Meninggalnya Sang Gitaris
Seperti diketahui, KPK kembali menetapkan Novanto sebagai tersangka pada Jumat (10/11/2017). Novanto sebelumnya lolos dari status tersangka dalam penetapan sebelumnya setelah memenangi gugatan praperadilan terhadap KPK.
Dalam kasus ini, Novanto bersama sejumlah pihak diduga menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi.
Adapun sejumlah pihak itu antara lain Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo, pengusaha Andi Agustinus atau Andi Narogong, dua mantan Pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto.
Novanto juga diduga menyalahgunakan kewenangan dan jabatan saat menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar.
Diduga akibat perbuatannya bersama sejumlah pihak tersebut, negara dirugikan Rp 2,3 triliun, dari nilai paket pengadaan sekitar Rp 5,9 triliun.
Dalam kasus ini, Novanto disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat 1 Subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.