TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono meminta Musyawarah Nasional (Munas) digelar sebelum tahun 2017 berakhir.
Hal itu dilakukan agar Golkar kembali dapat meningkatkan elektabiltasnya jelang Pemilu 2019.
"Kalau Golkar mau sungguh-sungguh ingim melakukan perbaikan elektabilitas dan tidak lebih dari 2017. Ya sehari saja," kata Agung di Jakarta, Senin (27/11/2017).
Agung menuturkan terpilihnya ketua umum baru dapat mengotimalkan kampanye Pilkada serentak 2018.
Baca: Anggaran Air Mancur Dihapus, Sandiaga Bantah Ketua DPRD DKI yang Meminta Renovasi
Baca: Ini 9 Saksi dan Lima Ahli Meringankan Setya Novanto yang Diajukan ke KPK
Hingga saat ini, telah muncul dua kandidat calon ketua umum Golkar yakni Airlangga Hartarto dan Idrus Marham.
Mantan Menkokesra itu melihat Munas dapat berjalan dengan cepat.
Ia menuturkan Munas tidak perlu mengagendakan sidang komisi-komisi.
Bahkan, Munas dapat dilakukan secara aklamasi memilih ketua umum yang baru.
Sedangkan mengenai masa periode ketua umum yang baru, Agung menyerahkan hal tersebut dalam forum Rapimnas Golkar.
"Kalau bisa aklamasi, agenda tunggal, untuk program dimandatkan kepada ketum terpilih untuk membahas di Rakernas. Saya kira bisa, cukup pilih ketum beri waktu sekian lama dan statement politik misal tetap dukung Jokowi," kata Agung.