TRIBUNNEWS.COM, BALI - Operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang kini ditutup akibat debu vulkanik Gunung Agung, mengakibatkan sejumlah pesawat parkir di Apron (lokasi parkir bandara) Senin (27/11/2017).
Communication & Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim mengatakan kini jumlah pesawat yang parkir di Apron Bandara berjumlah 24 pesawat terbang.
Baca: Majukan Papua, Perlu Sinergi Kepastian Regulasi dan Fiskal untuk Stabilitas Bisnis dan Investasi
"Di apron utara terdapat 23 pesawat dan di apro selatan sebanyak 1 pesawat. Total 24 pesawat," jelasnya.
Dari pantauan Tribun dilapangan, sejumlah pesawat tersebut bagian mesinnya terlihat diberikan cover engine.
Seperti nampak dari video yang didapatkan Tribun dari Communication & Legal Bandara Ngurah Rai semua pesawat menggunakan cover engine guna menutupi engine agar debu vulkanik tidak masuk kedalam mesin pesawat.
Baca: Soal Video Cekcok dengan Petugas TransJakarta, Dewi Perssik: Aku Divideoin, Dipermalukan
Hal tersebut guna meminimalisir masuknya partikel debu vulkanik masuk kedalam bagian mesin pesawat yang dapat merusak mesin dan membahayakan penerbangan.
Suasana di airside terlihat sepi dari aktivitas para staf groundhandling yang pada saat normal kesibukan terjadi disana.
Seperti diberitakan sebelumnya, Manajemen Angkasa Pura (AP) I I Gusti Ngurah Rai langsung mengadakan rapat koordinasi bersama seluruh stakeholder Bandara.
Dan hasil rapat tertutup tersebut menghasilkan kesepakatan operasional Bandara ditutup selama 24 jam kedepan.
“Mulai pukul 07.15 WITA hingga 07.00 WITA besok pagi kita sepakat untuk melakukan penutupan Bandara. Bahwa keputusan ini diambil atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang harus kita laksanakan,” tegas GM AP I Ngurah Rai, Yanus Suprayogi.
Ia menyampaikan langkah tersebut diambil karena dari hasil laporan BMKG, paper test, pilot report dan VAAC Australia positif terdapat debu vulkanik.
Penutupan ini sesuai NOTAM dari AirNav Indonesia nomor A4242/17 NOTAMN.(*)