Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Maman Abdurrahman, angkat bicara soal kritik Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo atas keputusan Bupati Trenggalek Emil Dardak yang memilih maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur 2018.
Maman, meminta Tjahjo tidak terbawa perasaan (baper) dengan mengkritik Emil yang akan mendampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang maju sebagai calon gubernur Jatim.
"Saya pikir Mendagri tidak perlu baper dan mari jadikan setiap situasi sebagai alat intropeksi ke dalam diri dan partai kita masing," kata Maman saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Namun demikian, Maman memandang hal itu sebagai bagian dari konsekuensi iklim berdemokrasi di Indonesia.
Menurutnya, fenomena itu tidak hanya terjadi di PDI Perjuangan.
"Kejadian seperti itu bukan hanya terjadi di PDIP, tetapi terjadi hampir di semua partai terutama Partai Golkar. Tapi kalau Golkar mencoba untuk meresponnya sebagai alat introspeksi ke dalam. Kalau sampai ada kader ingin pindah keluar kan berarti ada sesuatu," kata Maman.
Diberitakan sebelumnya, Tjahjo sebelumnya membuat pernyataan soal langkah Emil Dardak yang diunggah lewat laman resmi Kementerian Dalam Negeri.
Tjahjo mengatakan, Emil baru memenangkan Pilkada Trenggalek pada 2015 lalu.
Namun, saat ini sudah kembali mencalonkan diri di Pilkada Jatim.
"Yang ramai dan jadi perdebatan misalnya (Emil) Dardak. (Emil) Dardak itu baru, belum dua tahun. Belum dua tahun langsung (maju) cawagub (Jatim). Yang kedua etika dalam konteks dia dulu didukung PDI Perjuangan, sekarang tidak. Nah, ini etikanya bagaimana," ujar Tjahjo dikutip Tribunnews.com, Minggu (26/11/2017).
Pada Pilgub Jatim mendatang, PDI Perjuangan bersama PKB mendukung pasangan Syaifullah Yusuf dan Azwar Anas.
Saat ini, Syaifullah Yusuf atau yang akrab Gus Ipul masih menjabat sebagai wakil gubernur Jatim. Sedangkan Anas saat ini masih menjabat Bupati Banyuwangi.
Sementara, Partai Demokrat dan Partai Golkar sudah menyatakan dukungannya untuk pasangan Khofifah-Emil.
Sedangkan, tiga partai politik lain yang dari awal mendukung Khofifah di Pilgub Jatim, yakni Partai NasDem, Partai Hanura dan PPP, belum kembali menyatakan dukungannya pasca-Khofifah mengandeng Emil.