News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Munaslub Partai Golkar

Pengamat: Yang Seru di Munaslub Golkar Justru Persaingan Memilih Sekjen

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koordinator Bidang Perekonomian DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto berfoto bersama Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi usai menyambangi Wakil Presiden RI yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (30/11/2017). Pertemuan tersebut membahas mengenai situasi Golkar saat ini, juga untuk melakukan konsolidasi perubahan dan rehabilitasi partai. TRIBUNNEWS/HO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, jika Munaslub Golkar jadi digelar, langkah Airlangga Hartanto menjadi Ketua Umum Partai Golkar tidak akan terbendung lagi.

“Sekarang sudah enggak seru lagi bicara calon ketua umum Golkar karena hampir pasti Airlangga (terpilih secara) aklamasi,” kata Hendri saat dihubungi melalui ponselnya, Jumat (1/12/2017).

Baca: Fahri Hamzah: Presiden Jokowi Seharusnya Ada di Acara Reuni Alumni 212

Hendri mengatakan, persaingan justru akan ramai dalam pemilihan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar yang saat ini masih dijabat oleh Idrus Marham. 

“Yang lebih ramai siapa nanti sekjennya,” ujar dia.

Menurut Hendri, perlu ada kriteria khusus untuk menjabat sebagai sekjen dan mengubah citra buruk Partai Golkar yang dibawa oleh Setya Novanto.

“Sekjen ini harus punya minimal tiga kriteria, yaitu bersih, muda, dan perwakilan daerah,” jelas dia. 

Khusus untuk perwakilan daerah, sambung Hendri, menjadi faktor penting karena dapat memperkuat persatuan Golkar dan mampu memperbaiki Golkar secara keseluruhan.

Hendri tidak menampik jika Dedi Mulyadi masuk dalam kritera untuk dipilih menjadi sekjen baru Golkar. Pasalnya, dalam satu bulan terakhir Bupati Purwakarta itu lantang menyuarakan revolusi di tubuh Partai Golkar.

“Bisa saja (Dedi Mulyadi), tapi dia mau enggak? Dedi ini kadang suka malu- malu, enggak enakan. Dedi disalip Emil aja diam aja, terlalu sabar,” ungkap dia.

Hendri menambahkan, jabatan sekjen mungkin bisa menjadi penawar pil pahit untuk Dedi Mulyadi ketika partainya justru mengusung Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018. 

“Sangat mungkin hal ini terjadi karena sekjen dapat memosisikan level dirinya naik di dua level, langsung ke level nasional, bukan hanya provinsi,” beber dia.

Hendri memandang target Dedi Mulyadi menjadi realistis ketika dirinya sudah tidak ada harapan lagi untuk maju sebagai bakal calon cubernur pada Pilkada Jawa Barat 2018. 

“Kalau kader pasti kepengin jadi sekjen dan cukup realistis,” pungkas dia.

Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Pengamat: Dedi Mulyadi Jadi Sekjen Golkar Itu Realistis

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini