TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri masih mencari konfirmasi terkait kabar kematian gembong teroris asal Indonesia, Bahrun Naim.
Menurut Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, terakhir Bahrun Naim terdeteksi berada di Suriah.
"Kalau kita lihat beberapa kesaksian-kesaksian yang ada menyatakan yang bersangkutan masih di wilayah Suriah," ujar Martinus kepada wartawan di Mabes Polri, Jln Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (4/12/2017).
Martinus mengungkapkan bahwa polisi sebelumnya telah menetapkan Bahrun Naim sebagai buronan.
"Polri sendiri sudah menetapkan yang bersangkutan sebagai DPO ya,"kata Martinus.
Seperti diketahui, selama ini Bahrun Naim sering dikaitkan dengan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah.
Baca: Kuasa Hukum Belum Tahu Berkas Setya Novanto Dilimpahkan ke Penuntutan
Dirinya juga disinyalir merupakan orang yang menggugah video kelompok jaringan MIT melalui akun Facebook bernama Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo.
Sepak terjang Bahrun Naim tereendus sejak 2010. Pada saat itu, tanggal 9 November 2010, Ia ditangkap oleh Densus 88 setelah kedapatan menyimpan 533 butir peluru laras panjang kaliber 7.62 mm, dan 31 butir peluru kaliber 9 mm.
Atas perbuatannya tersebut, Bahrun Naim diputuskan bersalah oleh Pengadilan Negeri Surakarta dan dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun.