News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Yerusalem

Hendak Foto Kedubes AS di Jakarta, Wartawan Diperlakukan Bak Teroris, Digeledah Aparat Lalu Diusir

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah organisasi lingkungan global yang mengatasnamakan Greenpeace melakukan aksi unjuk rasa didepan Kedubes AS, Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2017). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes mundurnya Amerika Serikat dari Perjanjian Paris. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memerintahkan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk segera bersiap memindahkan Kedutaan dari Tel Aviv ke Yerussalem, Rabu (6/12/2017) menimbulkan  kecaman dan protes datang dari masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Bahkan, menurut informasi yang beredar di media, Kedutaan Amerika telah meminta warganya untuk lebih waspada terhadap ancaman dan bahaya yang mungkin akan terjadi.

Jurnalis Warta Kota mencoba mendekati kantor Kedubes Amerika yang berada di Jakarta melalui jalan di bawah rel kereta dari Jalan Kebun Sirih Raya menuju Jalan Medan Merdeka Selatan.

Saat baru akan membelokkan kendaraan ke jalan pintas tersebut seorang petugas mencoba menghalangi jurnalis Warta Kota.

Baca: Ini 5 Poin Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi soal Yerusalem

Begitu juga sesaat setelah selesai memarkirkan kendaraan di area parkir yang berada tepat di kolong rel kereta.

Seorang petugas keamanan Kedubes datang dan menanyakan identitas serta keperluan jurnalis Warta Kota.

Kemudian petugas keamanan tersebut meminta agar segera meninggalkan lokasi tersebut.

"Kalau tidak ada keperluan tolong segera tinggalkan tempat ini," ujar petugas keamanan tersebut.

Akhirnya Warta Kota memutuskan untuk melakukan pemantauan aktivitas dan situasi di sekitar Kedubes Amerika dari seberang gedung tersebut dengan alasan lokasi yang dituju termasuk tempat umum.

Ketika Warta Kota melakukan pemantauan dari seberang gedung Kedubes Amerika, seorang petugas keamanan Kedutaan datang menghampiri dan menegur.

Padahal, jurnalis Warta Kota duduk di atas beton yang ada di trotoar kawasan Monas yang merupakan tempat umum.

"Tadi, saya sudah peringatkan Anda untuk segera meninggalkan kawasan ini. Sekarang Anda malah pindah ke sini," kata petugas keamanan Kedubes Amerika tersebut.

"Kalau Anda tidak segera meninggalkan tempat ini saya akan panggilkan personil Brimob untuk mengusir Anda," lanjut petugas yang berpakaian warna kopi susu itu.

Namun, belum sempat pergi, seorang personil Brimob datang dan melakukan penggeledahan atas permintaan petugas keamanan Kedubes sebelumnya.

Kedatangannya diikuti oleh seorang petugas keamanan Kedutaan lainnya.

"Mohon maaf kami terpaksa melakukan penggeledahan karena gerak gerik anda mencurigakan," jelas Brimob tersebut.

Mereka melakukan penggeledahan identitas dan barang-barang yang ada dalam kantong pakaian dan tas jurnalis Warta Kota.

Selain itu, mereka juga melakukan pengecekan telepon genggam dan memfoto jurnalis Warta Kota.

"Tolong tunjukkan galeri foto yang ada di hape anda lalu hapus foto yang sudah anda dapatkan," perintah petugas pertama.

Kemudian, mereka meminta nomor telepon, alamat domisili dan memfoto diri serta KTP jurnalis Warta Kota.

"Kalau mau duduk jangan di sini. Ini kawasan ring satu. Sekarang lagi sangat rawan," tambah salah satu petugas.

Setelah melakukan penggeledahan akhirnya mereka mempersilakan Warta Kota untuk segera meninggalkan kawasan tersebut.

Sedangkan arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan siang ini (7/12/2017) tampak lancar di kedua arahnya.

Penulis: Hamdi Putra

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini