TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis tujuh nama kader Partai Golkar yang diperkirakan akan bersinar setelah momentum pergantian ketua umum baru dari Setya Novanto kepada Airlangga Hartarto.
Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa menilai momentum penunjukan Airlangga Hartarto menjadi kesempatan beberapa kader Partai Golkar untuk bersinar di pentas nasional dan membawa partai berlambang pohon beringin itu kepada kepengurusan yang lebih baik.
“Yang pertama jelas sosok ketum baru yaitu Airlangga Hartarto dengan visi Golkar Bersih Golkar Bangkit. Dengan rekam jejaknya yang bersih beliau berpeluang memutus periode buruk partai yang terlilit polemik saat Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi KTP elektronik.”
“Sebanyak 51,6 persen dari pemilih Partai Golkar yang kami survei yakin kepada Airlangga Hartarto,” ujar Ardian saat ditemui di Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (14/12/2017).
‘Rising Star’ berikutnya menurut LSI Denny JA adalah sosok Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP Partai Golkar yang menggantikan sementara Setya Novanto yaitu Idrus Marham.
Baca: Jadi Ketua Umum Golkar, Airlangga Berpotensi Cawapres Jokowi
“Ia adalah bintang dari timur Partai Golkar, memiliki ilmu silat politik lengkap dari pengalaman organisasi mengelola Partai Golkar, memiliki basis akademik di bidang politik, dan riwayat panjangnya sebagai aktivis. Ia konseptual sekaligus teknikal,” ungkap Ardian.
Lalu tokoh yang ketiga adalah Nusron Wahid sebagai tumpuan utama Partai Golkar dalam menggaet pemilih Islam.
“Terutama suara dari Nahdlatul Ulama (NU), wakil Islam, lantang melindungi, dan berani ambil resiko,” kata Ardian.
Dan kemudian ada dua tokoh yang berperan besar dalam mendesak diadakannya rapat pleno serta Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menentukan pengganti Setya Novanto yaitu Dedi Mulyadi dan Azis Syamsudin.
“Dedi Mulyadi adalah sosok bersinar di provinsi dengan basis suara terbesar di Indonesia yaitu Jawa Barat, pembawa pesan kultur yang toleran, dan pro keberagaman. Sementara penunjukan Setya Novanto kepada Azis Syamsudin untuk menjadi Ketua DPR RI menunjukkan kualitasnya sebagai kader mumpuni Partai Golkar,” kata Ardian.
Selain lima kader pria, LSI Denny JA juga menyebut dua bintang potensial Partai Golkar dari kaum perempuan yaitu Titiek Soeharto dan Mutia Hafid.
“Mutia Hafid adalah profesional yang terbukti kemampuannya sebelum masuk ke politik. Sementara Titiek Soeharto memiliki konsep serta ketajaman taktik untuk menjadi kader bersinar Golkar selanjutnya,” tegasnya.
Dengan adanya tujuh kader bersinar Partai Golkar itu membuat masyarakat yakin akan perubahan positif di partai yang dominan dengan warna kuning itu setelah turbulensi politik yang dahsyat setelah Setya Novanto ditetapkan tersangka dalam kasus korupsi KTP elektronik.
“Dari survei kami 65,7 persen masyarakat yakin Golkar mampu bangkit bila ada branding baru. Salah satu unsur branding itu adalah kehadiran ‘rising star’,” ujarnya.