TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka kembali mewarnai jagat politik Indonesia.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa dikabarkan meninggal dunia pada usia 78 tahun di Jakarta pada hari ini, Kamis (14/12/2017).
AM Fatwa tutup usia sekitar pukul 06.17 WIB.
Jenazah akan dibawa ke rumah duka di Jalan Condet Pejaten, Kompleks Bappenas, Pejaten Barat, Pasar Minggu.
Menurut putri AM Fatwa, Dian Islamiaty Fatwa, salah satu deklarator Partai Amanat Nasional itu tutup usia di Rumah Sakit MMC Jakarta, Kamis pagi.
• 7 Fakta AM Fatwa - Tokoh Partai Amanat Nasional yang Meninggal dalam Perjuangan Melawan Kanker Hati
Kepergian sosk AM Fatwa ini pun membuat banyak masyarakat di Indonesia merasa kehilangan.
Bagaimana tidak?
Bersikap tegas hingga mampu gulingkan orde baru milik Soeharto, dirinya selalu menuai pujian hingga sekarang.
Bahkan, menjelang akhir hayatnya, beliau juga masih lekat dengan sikap ketegasannya itu.
Hal ini pula yang pernah ia tunjukkan dalam pertikaiannya dengan sosok Fahri Hamzah di tahun lalu.
Kala itu, dirinya bersitegang dengan mantan politisi PKS tersebut yang dipandang memberikan tuduhan keji terhadap DPD sebagai lembaga tempat AM Fatwa berada.
Berikut transkrip perdebatannya.
"Untuk keadilan beri saya waktu dua menit saja."
"Jadi saya sengaja beri kesempatan pada para ahli bicara meskipun saya dipersilakan, dan termasuk bung Refli Harun ini pemakalah utama yang memberikan pembekalan utama sampai kami mengeluarkan kepurtusan itu."
"Jadi apa yang ditujukan saudara Fahri (Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR RI) itu tuduhan keji bagi Badan Kehormatan (DPD)."
"Dan saya harap saudara fahri bisa mempertanggungjawabkan secara moral dan secara politik, karena Anda adalah seorang Wakil Ketua DPR."
"Saya nasihati... (suara Fahri terdengar: yang mana.. iya yang mana)."
"Saudara diam dulu, sudah saudara diam dulu."
"(Suara Fahri: dibilang tuduhan yang mana), Saudara diam dulu saya mau bicara (suara AM Fatwa meninggi dan membentak)."
"(Fahri Hamzah menimpali: Ya tuduhannya mana?) Kenapa saudara...(menunjuk Fahri dengan ekspresi marah dan nada tinggi) Diam dulu saudara."
"(Fahri Hamzah: saya nanya pak) Saudara diam dulu! (Fahri Hamzah tertawa tanpa suara melihat ke moderator ILC)."
"Ini saya umur 77 tahun, saya kurang lebih 40 tahun lebih tua dari saudara.
(Moderator menenangkan: yak terus-terus)."
"Jadi saudara Fahri ini sembarangan menuduh Badan Kehormatan main politik."
"Kami tidak main politik, ini perintah tatib, kami tidak dalam posisi membahas lagi tatib."
"Ini sudah disahkan harus dilaksanakan. Saudara inikan orang luar dari DPD kenapa saudara intervensi begini."
"Saudara ini sembarangan, saya menasihati saudara supaya... mulutmu itu harimaumu."
"Saudara sembarangan bilang Jokowi misalnya dibilang sinting, tadi KPK dibilang sinting."
"Coba Anda bilang saya sinting akan saya lempar ini (mengangkat mikrofon mau dilempar ke arah Fahri Hamzah)."
"Coba saudara berani bilang sinting (menunjuk Fahri Hamzah)."
"(Moderator: Eee cukup-cukup...cukup emosinya) Saya ini pernah memimpin organisasi seluruh Nusa Tenggara di kampungnya dia."
"Jadi saya tahu saudara ini. (Moderator: iya cukup-cukup itu pribadi pak...sudah).'
"Tetapi jangan sembarangan ya... main tuduh sama lembaga yang saya pimpin."
"(Fahri Hamzah: sudah sabar pak sabar)."
"Sabar tapi jangan kurang ajar."
"(Fahri Hamzah: Ini ruang publik pak)."
"Tidak sudi lembaga yang Saya pimpin Anda anggap main politik."
"(Fahri Hamzah: DPD lembaga politik pak Fatwa, DPD itu lembaga politik )."
Atas kejadian kontroversial ini, AM Fatwa sempat memberikan pernyataan minta maaf ke publik.
Permohonan maaf ia sampaikan melalui akun Twitter Senator AM Fatwa @AMFatwa.
"#PermohonanMaaf @ILC_tvOnenews @karniilyas @Fahrihamzah," tulisnya.
Dalam mention tersebut ia posting gambar berisi tulisan permintaan maaf, begini isinya.
"PERMOHONAN MAAF KEPADA PUBLIK"
"Sebagai Pejabat Negara/Pejabat Publik saya mohon maaf kepada publik atas terjadinya silang pendapat dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas saya ucapkan di muka publik dalm forum Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa, 20 September 2016."
""Saya terpancing emosi karena sudah terlalu lama terpendam ingin menasihati Saudara Fahri Hamzah khususnya dengan kalimat-kalimat dia yang suka bilang sinting, mulai dari Jokowi dan KPK malam itu."
"Sekali lagi mohon maaf dan terima kasih atas dukungan dan nasihat yang saya terima dari berbagai pihak."
"Salam takzim saya hamba Allah yang lemah."
"AM FAtwa."
Terkait masalah ini sendiri, Fahri Hamzah juga menulis ucapan di Twitter.
Inilah yang permanen dari hari-hari...adalah pilihan-pilihan.
Pagi tuan2 dan nyonya2...
Pagi Negeriku nan indah...
Pagi hari kita menyanyikan Mars...
Malam hari kita menyanyikan hymne...
Semua orang tua termasuk Pak fatwa Yg saya kenal lama adalah orang tua saya..sebagian emosinya saya mengerti..
Tapi Sy periksa videonya saya tidak ada menyerang pribadi siapapun..
Kalau orang tersinggung itu karena memang kita semua manusia..
Dan kalau ada orang yang tidak pernah menyinggung orang, pasti orang itu gak pernah berbuat apapun dalam hidupnya..
Survei Yg saya lakukan semalam kepada netizen menyatakan bahwa 90%memilih benar daripada menang..
Saya termasuk yang memilih benar daripada menang..terserah apa kata orang..
Jadi kebenaran itu harus bebas dari rasa sungkan dan sopan santun.
Tetapi kita dituntun untuk hormat kepada umur orang karena di sana ada jarak Yg mungkin kita tidak paham..
Hal itu resiprokal sifatnya: Yg muda hormat Yg tua dan sebaliknya.
Tapi hak orang tua untuk dihormati memang lebih banyak dalam budaya kita. Saya terima.
Tapi dalam agama, orang tua kandung kita pun tak boleh ditaati kalau ia menentang kebenaran Tuhan. Hormat tetap.
Jadi ini soal benar, Yang kita tidak boleh terbiasa kompromi dengan deviasi-nya.
Kita tidak akan bisa menjadi bangsa besar sampai kebenaran kita cintai melebihi diri sendiri.
Kita bisa hidup, berputar-putar dan jalan di tempat. Tapi kita takkan bisa mencipta kemajuan.
Maafkan saya jika gaya saya ada Yg tidak suka. Tapi buat saya itulah bunga dan warna warni kehidupan.
Dada saya lapang untuk minta maaf kalau saya salah. Tapi jangan suruh saya mengaku salah padahal memegang kebenaran.
Dulu ini semua saya tanggung Sendiri. Tapi sekarang saya punya anak dan Isteri.
Mereka juga harus terbiasa menanggung resiko hidup untuk menjalani kebenaran.
Sebab jika tidak keluarga pun bisa bermusuhan.
Saya ingin mati dalam keadaan benar. Saya tidak ingin mati dalam keadaan sopan santun tapi salah.
Untuk itu saya membuka diri atas semua hinaan Anda sebab boleh jadi kebebasan itu menguak kekeliruan saya.
Saya akan berterima kasih kepada yang meluruskan saya. Saya hormati yang marah dan menghina.
Doakan agar saya tidak mudah tersinggung. Dan tidak mudah jatuh cinta pada Yg fana.
Mari saling doakan agar niat kita lurus. Sebab niat lurus itu adalah jembatan menuju surga.
Dan cita2 kita adalah negeri akhirat. Karena yang lain ini omong kosong dan fatamorgana. Senda gurau dan tipuan belaka.
Luruskan niat kami ya Allah,
Wafatkan kami dalam husnul khatimah.
Amin.
Terima kasih nasihat abang kepada saya. Ana uhibbuka fillah. Mari saling mendoakan untuk kebaikan.
Bang @AMFatwa sudah lama menjadi guru saya. Beliau lama tinggal di sumbawa menjadi orang sumbawa. Tempat kami berkaca.
Saya juga minta maaf kalau bang @AMFatwa kecewa. Inilah saya.
Maju terus bang. Lidah yang berkata benar lebih baik dari dunia ini seisinya. @AMFatwa. (TribunStyle.com/ Bobby Wiratama)
Berita ini sudah dipublikasikan di TribunStyle.com dengan judul: Dikenal Tegas, AM Fatwa Pernah Bentak dan Hampir Lempari Fahri Hamzah dengan Mikrofon! Ini Ceritanya
VIRAL: Sempat Membantah, Hanna Anissa Akhirnya Akui Dirinya Pemeran Video Asusila yang Sempat Viral!