TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Syaifuddin menyatakan keinginannya untuk ikut hadir dalam aksi dukung Palestina yang diadakan GNPF MUI besok Minggu (17/12/2017).
Hal itu disampaikannya saat hadir sebagai pembicara dalam diskusi bertema “Indonesia Bersama Palestina” di Gedung Kemenkominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
“Saat ditanya soal itu saya coba balik bertanya apakah seorang menteri yang notabene sebagai pembantu presiden layak untuk ikut dalam aksi unjuk rasa. Tapi sebenarnya saya ingin sekali ikut dalam acara itu, bukan dalam kapasitas untuk menjelaskan posisi Indonesia, tetapi ikut berdoa bersama agar penderitaan rakyat Palestina segera berakhir,” ujarnya.
Menurutnya pemerintah, apakah itu Kementerian Agama ataupun Presiden tidak perlu lagi menjelaskan posisi Indonesia yang mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Baca: Ketua MUI Yakin Peserta Aksi Bela Palestina Akan Lebih Besar Dibandingkan Aksi 212
Karena Presiden Joko Widodo sudah menunjukkan antusiasnya untuk turut hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Negara-negara Islam (OKI) pada tanggal 13 Desember 2017 kemarin.
“Posisi Indonesia sudah diwakilkan Presiden Jokowi yang turut hadir dalam KTT OKI di Istanbul, Turki dengan menyampaikan lima poin sikap Indonesia terhadap pernyataan Presiden AS. Saya juga tahu betul Presiden harus membatalkan beberapa acara demi hadir di KTT OKI tersebut sebagai bentuk sikap Indonesia yang mengecam pernyataan Trump,” tegasnya.
Namun Lukman belum bisa memastikan kehadirannya dalam aksi dukung Palestina, begitu pun dengan kehadiran Presiden.
“Saya juga belum tahu apakah Presiden akan hadir,” ungkapnya.