TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum terpilih Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang suara Musyawarah Nasional Luar Biasa ( Munaslub) mengenai periode jabatan ketua Umum Golkar.
Kini terdapat perbedaan pandangan di tubuh Golkar mengenai masa jabatan Airlangga.
Ada yang menyebutkan masa jabatannya hanya satu tahun meneruskan periode Setya Novanto hingga 2019 mendatang.
Sementara, ada Juga yang menginginkan lima tahun atau memulai periode yang baru.
"Jadi tentu kami tidak ingin mendahului, silakan temen-teman media untuk menyimak pandangan dari masing-masing daerah pada Rapimnas besok," kata Airlangga di DPP Golkar, Jalan Angrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Minggu, (17/12/2017).
Baca: Airlangga Hartarto Temui Megawati Soekarnoputri
Terkait periode jabatan Ketua umum tersebut Airlangga mengingatkan bahwa agenda politik tahun depan sangat padat.
Golkar perlu segera konsolidasi hingga siap untuk bertarung dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 mendatang.
"Pertama tentu kalau kita ingin bangkit itu kan kontestasinya dalam pemilu 2019, dan pemilukada 2018. Jadi tentunya kita akan konsentrasi pemilu 2018 dan 2019. Jadi kalau kita bicara revitalisasi pengurus maka revitalisasi pengurus tujuannya adalah untuk pemenangan pemilu," pungkasnya.