TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR, polemik baru justru mencuat. Kosongnya kursi DPR satu, yang jadi pemicunya.
Dari berbagai nama yang muncul ke permukaan, nama Aziz Syamsudin yang paling menyedot perhatian publik. Alasannya, surat pengunduran diri Setnov sebagai ketua DPR, juga berisi tentang penunjukan Aziz Syamsudin sebagai penggantinya.
Belakangan, pro kontra dalam tubuh partai Golkar membuat Aziz Syamsudin batal menduduki kursi pimpinan tersebut.
Sebuah ironi, di tengah tuntutan rakyat pada kinerja DPR yang tinggi, parlemen justru disibukkan dengan gejolak politik yang tak kunjung usai.
Naik turun tahta ketua DPR, yang berujung pada pengunduran diri Setya Novanto, menjadi hal yang patut dicermati.
Lantas, seberapa besar pengaruhnya pada kinerja DPR ? dan bagaimana kriteria yang dibutuhkan untuk menduduki kursi DPR satu?
Saksikan talkshow Satu Meja episode “DPR Setelah Setnov” , Senin 18 Desember 2018 pukul 22.00 WIB bersama Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo.