News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Munaslub Partai Golkar

Kader Muda Golkar Berharap Airlangga Tidak Takut 'Bersih-bersih' Loyalis Setya Novanto

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan) bersama Ketua Penyelenggara Rapimnas dan Munaslub Nurdin Halid (kanan) dan Wakil Sekjen Golkar Wakil Sekjen Golkar Sarmuji (kedua kiri) saat memimpin jalanya rapat paripurna II Munaslub Golkar di Jakarta Covention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017). Rapat paripurna Munaslub Golkar ini membahas padangan umum DPD I tiap-tiap provinsi. Nantinya akan ditentukan berbagai kebijakan-kebijakan yang ditentukan dan disetujui oleh peserta rapat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, sempat muncul desakan dari kader muda Golkar untuk dilakukannya pembongkaran kabinet dari Setya Novanto.

Sejalan dengan itu, Mirwan Bz Vauly, kader sekaligus inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), berkomentar bahwa Golkar tak boleh takut untuk berubah.

Mirwan menegaskan dengan tak takut melakukan perubahan serta tak takut melakukan bersih-bersih partai, maka Golkar sudah memahami preferensi publik.

"Saya kira yang mendesak dan urgen bagi Golkar Baru untuk tak takut berubah adalah yang sungguh-sungguh memahami preferensi publik tentang perlunya komitmen bersih-bersih," ujar Mirwan, ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (20/12/2017).

Baca: Kemungkinan Ada Perombakan Pengurus Golkar, Bagaimana Nasib Setya Novanto?

Ia menilai etalase atau tampilannya utama dari Golkar tentunya adalah figur-figur yang memimpin dan menjalankan partai.

Karena itulah, kata Mirwan, penting bagi Golkar Baru di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto dalam penyusunan kabinet kepengurusan mengarusutamakan seleksi figur bersih dan berintegritas.

"Sebab publik tahu politisi Golkar yang mana saja yang masih layak mereka percayai. Jangan sampai golkar hanya menjaga perasaan orang-orang tertentu lalu mengabaikan preferensi publik," kata Mirwan.

Ia pun mengingatkan bahwa pangkal utama persoalan Golkar sekarang ini, hingga harus terselenggaranya Munaslub, adalah karena adanya pelanggaran etik yang akut.

Selain itu, adanya tampilan permisif yang amat menyolok pada hal yang berhubungan dengan pelanggaran etik, khususnya korupsi, kolusi, dan permainan uang dalam pilkada yang diketahui publik, yang mengakibatkan kepercayaan masyarakat anjlok, lalu berakibat elektabilitas partai terus-menerus melorot.

Persoalan Golkar, urai Mirwan, bukan karena ada pihak yang tidak dapat posisi atau ada faksi yang tidak kebagian tempat. "Sekali lagi, penyebabnya karena Golkar meninggalkan seruan publik, karena partai tidak peka masalah sensitif di ruang publik. Bukan karena si A atau si B tidak dapat kursi empuk," tegasnya.

Lebih lanjut, Mirwan berpendapat jika Golkar biasa memarkir kader, bahkan tampak biasa dan berani memecat kader yang kritis, dan itu tidak ada masalah. Tentu akan lebih tidak ada masalah juga jika Golkar berani tidak memakai figur-figur tertentu dalam kepengurusan yang dianggap profil dan track recordnya tidak sejalan dengan tujuan mulia golkar bersih.

"Karena itu Golkar jangan takut berubah, jangan takut bersih-bersih. Tindakan nyata itulah yang ditunggu publik sebagai hasil utama dalam Munaslub kali ini," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini