TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian meminta anggota polisi menggunakan cara yang halus saat akan menilang anggota TNI yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
Cara ini diperlukan untuk menghindari pertikaian yang kerap terjadi saat polisi menilang anggota TNI.
Hal ini disampaikan Tito usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin 2017 dalam rangka pengamanan Natal dan tahun baru di silang Monas, Jakarta, Kamis (21/12/2017). Saat itu, Tito turut didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Ya prinsipnya begini. Penanganan hukum apa pun juga, itu selalu menggunakan cara pertama yaitu cara soft, jadi cara pendekatan," kata Tito.
"Bukan hanya kepada teman-teman TNI, tetapi kepada anggota masyarakat lain. Saya sudah perintahkan ke jajaran lalu lintas di lapangan selagi bisa diberikan warning, kenapa tidak," ucap mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Baca: Cerita Panglima TNI Ngerjain Kapolri, KSAD, dan KSAL Saat Naik Sukhoi
Penggunaan upaya paksa sampai ke proses hukum, lanjut Tito, adalah cara terakhir apabila cara lain tidak bisa dilakukan.
"Berikan, sampaikan secara warning baik-baik. Saya yakin teman-teman figur TNI adalah figur yang sangat disiplin, didoktrin tidak ingin melanggar. Mungkin ada permasalahan saja di jalan ada mau buru-buru dan lain-lain," kata dia.
Apabila memang tindakan tegas harus dilakukan, Tito juga meminta anggota polisi lalu lintas tidak bersikap arogan.
"Selama tidak mengedepankan ego, ini bisa ditangani," ujarnya.
Tito pun berpesan agar seluruh anggota Polri dan TNI bisa melihat kekompakannya dengan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Menurut Tito, hubungannya dengan Panglima TNI sangat harmonis.
"Ada apa-apa, saya langsung lapor Panglima dan Panglima cepat memberikan respons. Beliau adalah kakak saya, pasti saya ikut arahan kakak saya," kata Tito.
Penulis: Ihsanuddin
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kapolri Minta Polisi Beri "Warning" Dulu Sebelum Tilang Anggota TNI