TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur terus digenjot oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, terutama wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa.
Guna mencapai tujuan tersebut, Jokowi menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang disebut oleh Presiden sebagai Bapak Infrastruktur Indonesia.
Baca: Wabah Mematikan, Pemerintah Tetapkan Difteri sebagai Kejadian Luar Biasa
Baca: Rapor Jokowi-JK dalam Kacamata Survei 2017
Diketahui, target pemerintah dalam pembangunan infrastruktur periode 2015-2019 di antaranya, 1.000 kilo meter (km) pembangunan jalan tol, 2.650 km pembangunan jalan baru, 30 km pembangunan jembatan baru, dan 65 pembangunan bendungan.
Lantas, bagaimana pencapaian sepanjang tahun ini?
Jalan Tol
Kementerian PUPR memperkirakan akan terbangun 568 km jalan tol dengan rincian, pada 2015 telah dibangun 132 km, 2016 terbangun 44 km, dan tahun ini merampungkan 392 km.
Adapun jalan tol yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pada tahun ini yaitu Akses Tanjung Priok sepanjang 11,4 km, Gempol-Pasuruan Seksi 1 sepanjang 15,7 km, Kertoso-Mojokerto Seksi 2 sepanjang 19,9 km, Semarang-Solo Seksi 3 sepanjang 17,6 km.
Kemudian, Palembang-Indralaya seksi 1 sepanjang 7,4 km, Medan-Binjai Seksi 2 dan 3 sepanjang 10,45 km, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi 2 hingga 6 sepanjang 42,1 km, dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi IB dan IC sepanjang 8,4 km.
Jalan Baru
Sepanjang tahun ini, pembangunan jalan baru telah mencapai 778 km, sehingga total jalan baru yang sudah rampung sejak 2015-2017 mencapai 2.623 km.
Untuk jalan perbatasan Kalimantan ditargetkan tembus pada 2019 sepanjang 1.921 km, dimana provinsi Kalimantan Barat sudah menembus 742,4 km dari target 850 km.
Kalimantan Timur ditargetkan terbangun 244 km dan sudah menembus 167,1 km, dan Kalimantan Utara sudah menembus 678,9 km dari target 827 km.