News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita KBR

Dua Abad Agama Baha’i: Hakikatnya Seluruh Manusia Satu Keluarga

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Itu mengapa Baha’i di Indonesia tak memiliki rumah ibadah.

“Konsep rumah ibadah itu adalah hadiah kepada sebuah masyarakat yang kesatuannya sudah dapat diperoleh. Ukurannya apa? Jika semua orang di dalam masyarakat apapun latar belakang agamanya mau berdoa bersama-sama. Percaya, bahwa apapun keyakinanmu, bahasamu, itu yakin eh kamu itu sedang menyembah Tuhan yang sama,” jelasnya kembali.

Sebab bagi Baha’i tak memiliki tempat ibadah bukan perkara. Menurut Syaiful, tempat ibadah bisa didirikan setelah cita-cita menyatukan umat manusia tercapai.

Dari tata cara peribadatan, Baha’i memiliki kesamaan dengan Islam semisal sembahyang, puasa, atau ziarah. Akan tetapi, pada praktiknya berbeda.

Semisal dalam pelaksanaan sembahyang, penganut Baha’i mengerjakan sembahyang tiga kali dalam sehari. Kiblatnya tak menghadap Mekah, tapi Barat Laut yang mengarah ke Kota Akka-Haifa.

Syaiful juga bercerita, Baha’ullah mengajarkan pengikutnya untuk bersikap terbuka, menjauhkan prasangka, dan curiga.

Gerak pengikut Baha’i di Indonesia, masih terbatas. Apalagi Baha’i belum diakui sebagai agama oleh negara. Selama ini pun, mereka harus rela kolom agama di KTP disetrip atau mengikuti salah satu agama yang diakui negara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini