Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengakuan Letjen TNI Edy Rahmayadi, bahwa ia sudah bergabung menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dibantah oleh Presiden PKS. Sohibul Iman.
Ia menyebut perwira TNI bintang 3 yang berencana maju sebacai Calon Gubernur Sumatera Utara itu, bukanlah kader partainya.
Kepada wartawan di acara acara "Ikrar Pemenangan Calon Kepala Daerah Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2017), mengaku pernah menawarkan Edy untuk bergabung dengan PKS. Pernyataan itu ia akui diucapkan dengan nada bercanda.
Baca: Membaca Calon KSAU Baru
Baca: Inilah Nama Perwira TNI AU yang Berpeluang Jadi KSAU Gantikan Marsekal Hadi
"Tadi bercanda-canda, sudah lah pak ke PKS saja," katanya.
Sohibul Iman menyebut awalnya Edy Rahmayadi diusung oleh Partai Gerindra. Belakangan PKS dan Partai Amanat Nasional (PAN), ikut mendukung Edy Rahmayadi, di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Utara 2018. Sampai saat ini, baik Partai Gerindra dan PKS sama-sama berpotensi mengajak Edy Rahmayadi.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Prabowo Subianto, juga berminat mengajak Edy Rahmayadi bergabung.
Atas dasar tersebut, Sohibul Iman mengaku bisa menerima, kalaupun Edy Rahmayadi memilih untuk bergabung ke Partai Gerindra dibandingkan PKS.
"Kami harus tenggang rasa dengan pak Prabowo," ujarnya.
Sama seperti Edy Rahmayadi, Sohibul Iman juga mengaku tidak mempermasalahkan, jika nantinya Sudriman Said yang diusung PKS, Partai Gerindra dan PAN di Pilkada Jawa Tengah, bergabung dengan partai berlambang kepala garuda itu.
Menurutnya Prabowo Subianto juga sudah menyampaikan pendapatnya kepada Sohibul Iman, bahwa Sudirman Said harus masuk Partai Gerindra.
"Sudirman Said Gerindra dong kata pak Prabowo, oke, tapi nanti wakilnya PKS dong, gitu-gitu saja, tidak ada yang prinsipil," katanya.