Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menilai bahwa cuitan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah melalui akun twitternya, adalah sebuah testimony saja. Sebab, ia dengah Fahri sudah kenal sejak lama waktu masih menjadi Anggota DPR RI.
"Orang menilai biarkan saja. Saya kenal Fahri lama dari dulu, mungkin mereka ingin memberikan testimoni saja," kata Ganjar, Jumat (5/1/2018), saat dimintai tanggapan mengenai cuitan Fahri.
Baca: Fahri Hamzah Bersaksi di Twitter: Ganjar Pranowo Itu Orang Baik
Sementara ketika dimintai tanggapan, seperti pula disebut Fahri, adanya dugaan pihak yang memanfaatan kedekatan dengan penegak hukum, sengaja mengganjal dirinya untuk mencalonkan diri lagi di Pilgub Jateng, Ganjar menyatakan, ia tak mengetahui soal itu.
"Mbok coba telepon Fahri, kira-kira siapa itu orangnya. Saya nggak tahu, saya positif-positif saja, mungkin ada orang yang menilai berbeda," katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (4/1/2018), Fahri Hamzah menuliskan tanggapannya setelah adanya penundaan pengumuman bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jateng oleh DPP PDI Perjuangan. Tanggapan ia sampaikan melalui akun twitternya @Fahrihamzah.
"Baru dapat laporan di Pilkada Jateng @ganjarpranowo sedang di kerjain oleh seorang calon penantang memakai kedekatannya dengan penegak hukum...target ya petahana tidak mencalonkan...#WASPADALAH!," tulis Fahri.
"Saya bersaksi Ganjar itu orang baik...penilaian saya telah memenuhi syarat yg disebut nabi .. berjalan jauh dengan bergaul sepanjang perjalanan... karena itu..penjahat yg ingin menyingkirkanya celaka! Di Indonesia ini ada predator orang baik...," sambung Fahri Hamzah
Ganjar memang sebelumnya disebut-sebut terlibat dalam kasus megaproyek KTP Elektronik.
Ia juga beberapakali dipanggil oleh KPK sebagai saksi atas kasus tersebut karena sempat dirayu uang suap, namun Ganjar menyatakan menolaknya.
Ia juga berulangkali mambantah keras adanya tuduhan keterlibatannya dalam kasus tersebut.
Utamanya tuduhan yang dilontarkan oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
Pada Rabu (3/1/2018) lalu, KPK juga kembali memanggil Ganjar sebagai saksi kasus KTP Elektronik untuk tersangka Markus Nari. Namun Ganjar tidak hadir dan mengirimkan surat ke KPK karena sedang menjalankan tugas kedinasan yang tak bisa diwakilkan.
Sementara mengenai pemeriksaan oleh KPK, Ganjar menyatakan siap dipanggil kembali.
Menurutnya, ketidakhadirannya tidak ada hubungannya dengan rekomendasi dari PDI Perjuangan.
"Malahan saya minta, kemarin kan sudah diizinkan, kalau boleh sekarang saja saya di sini juga boleh kok, kalau boleh minggu depan juga beres," kata Ganjar.