TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago melihat konflik internal Partai Hanura yang terjadi saat ini bakal memiliki dampak buruk.
Terutama berkaitan dengan proses pemilu tahun 2019 mendatang.
Menurut Pangi, Hanura bisa terancam tidak bisa mengikuti pemilu karena terjadi dualisme kepemimpinan.
Baca: Bukan Masalah Korupsi, Sepanjang 2017 Ternyata Masyarakat Banyak Laporkan Ini ke KY
“Sebaiknya Hanura harus segera cari jalan tengah. Kalau tidak, Hanura bisa tidak lolos seleksi di KPU,” kata Pangi saat dihubungi, Selasa (16/1/2018).
Pangi menjelaskan, konsentrasi partai saat ini sudah seharusnya fokus kepada menyiapkan calon legislatif dan strategi untuk memenangkan pemilu.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu pun mengatakan, waktu yang ada saat ini sebaiknya partai membangun soliditas di internal dan membangun kepercayaan publik guna menghadapi pemilu.
Baca: Konflik Internal, Hanura Terancam Absen di Pemilu 2019
“Yang ada saat ini partai politik harusnya melakukan konsolidasi. Kasihan Hanura kalau kena politik belah bambu di tahun politik saat ini,” tutur Pangi.
Pangi mengatakan para tokoh sentral di Hanura, seperti Siranto, OSO maupun pimpinan DPD adalah penentu.
Jika komunikasi tidak terbangun dengan baik, maka posisi Hanura akan berbahaya di tahun politik ini.