News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menkes Berharap Dokter di Timika Ikut Tangani Campak dan Gizi Buruk di Asmat

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Menteri Kesehatan Nila Moeloek ‎berharap dokter-dokter yang berada di Timika Papua untuk ikut turun ke Kabupaten Asmat menangani penyakit campak dan gizi buruk.

Menurut Nila, kendala penanggulangan kejadian luar biasa Asmat yaitu kondisi geografis di lokasi yang memang tidak mudah dijangkau, terbatasnya ketersediaan rumah sakit dan tenaga medis.

"Harapan saya waktu saya ke Agats (distrik di Asmat), kami juga ke Timika, rumah sakit umum daerahnya bagus dan dokternya banyak, harusnya mereka bergerak ke Agat‎s tapi mereka menurut saya ngarepin dari pusat, jadi ada kendala-kendala yang harus diselesaikan," tutur Nila di Jakarta, Senin (29/1/2018).

Menurut Nila, penanganan penyakit campak dan gizi buruk saat ini dengan pemberian imunisasi, memasok makanan tambahan seperti biskuit yang penuh gizi, serta berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk ketahanan pangan.

"‎Kami sudah bicara antara KSP (Kantor Staf Kepresidenan) dan seluruh kementerian terkait, bicara langkah yang sudah matang untuk dilaporkan ke Presiden," papar Nila.

Baca: Menteri Kesehatan: Penanganan Gizi Buruk di Asmat Dilakukan Bertahap

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Mohamad Subuh menambahkan, ketersediaan dokter di Kabupaten Asmat masih kurang, tetapi ditutupi dengan tim kesehatan yang bertugas untuk pendampingan.

"Dokter yang ada tidak hanya umum, tapi juga spesialis, terapi gizi, kami juga melakukan upaya peningkatan akses yang ada, minimal ada 13 puskesmas, sekarang cuman ada 7," ujarnya di tempat yang sama.

Kemenkes telah mengirimkan 39 tenaga kesehatan yang terdiri dari 11 orang dokter spesialis, 4 orang dokter umum, 3 perawat, 2 penata anestesi dan 19 tenaga kesehatan yang terdiri dari ahli gizi, kesehatan lingkungan dan surveilens.

Data Posko induk Penanggulangan KLB Asmat di Agats, tecatat 70 orang meninggal dengan rincian, 37 anak meninggal di Distrik Pulau Tiga, 15 anak di Distrik Fayit, 8 anak Distrik Aswi, 4 anak Distrik Akat, dan 6 lainnya meninggal di RSUD Agats.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini