Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan mempersilakan Ribka Tjiptaning, politisi mengakui dirinya anak lahir dari orang tua berlatar belakang PKI, berada di partai tersebut.
Keberadaan Ribka di partai berlambang banteng moncong putih tersebut dipertanyakan sejumlah pihak. Ini membuat partai itu disamakan dengan PKI.
"Ribka Tjiptaning tidak dapat memilih lahir dari siapa. Kelahiran ibu Tjiptaning rahmat dari Tuhan yang maha kuasa sehingga tidak bisa memilih lahir darimana," tutur Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).
Pembicaraan Ribka Tjiptaning sebagai anak dari orang tua yang berlatar belakang PKI kembali mencuat terutama setelah dikeluarkan buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI".
Baca: Hutama Karya Penuhi Janji Beri Santunan Bagi Korban Crane Jatuh di Jatinegara
Hasto meminta supaya polemik mengenai asal usul Ribka Tjiptaning dihentikan. Menurut dia, Ribka hanya lahir dari orang tua yang bergabung di partai terlarang, namun bukan berarti membawa ideologi yang sama.
"Judul buku itu bukan saya orang PKI. Saya anak, anak diturunkan, garis politik tidak diturunkan. Berpolitik berdasarkan kartu anggota. Di dalam buku itu anak PKI masuk, bukan saya PKI, anak PKI masuk," tegasnya.
Saat ini, dia menjelaskan, keturunan orang yang diduga terlibat partai berlambang palu arit itu sudah masuk ke seluruh bidang kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkan, kata dia, diantaranya ada yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI).
"Saya bertemu dengan Habib Rizieq 28 Januari 2017 di Megamendung. Banyak anak PKI di FPI. Jadi sama. Dia bukan PKI," tambahnya.