News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyerangan Tempat Ibadah

Ada Penyerangan Rumah Ibadah, Polri Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga bergotong royong membersihkan Gereja Santa Lidwina di kawasan Bedog, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (12/2/2018). Umat katolik yang tengah melaksanakan misa di Gereja Santa Lidwina diserang tiba-tiba oleh seorang pria bernama Suliono pada Minggu 1 Februari lalu. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengimbau masyarakat agar tetap tenang pascapenyerangan dalam misa di gereja St Lidwina, Dukuh Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY, Minggu (11/2) kemarin.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal mengatakan agar masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.

“Masyarakat harap tenang untuk beraktivitas sebagaimana biasanya. Polri menjamin Kamtibmas, masyarakat, dimanapun berada. Beri kami ruang bekerja serius untuk ungkap kasus ini,” ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2018).

Polda Yogyakarta dalam kasus ini, kata Iqbal, dibantu oleh Mabes Polri. Ia mengatakan pihaknya melakukan upaya serius menangani kasus ini.

Apabila sudah terungkap motifnya, Iqbal mengatakan akan menyampaikannya ke ruang publik.

Disinggung apakah pihak Polri akan lebih protektif di tempat-tempat ibadah, Iqbal memastikan akan mengamankan namun tak akan terlalu reaktif.

“Kita tetap jaga, patroli. Tapi tidak akan terlalu reaktif dengan hal ini. Mari kita sepakat bahwa kita tidak takut dengan kejadian ini. Indonesia tidak takut. Jangan sampai kita ketakutan," pungkasnya.

Sebelumnya, empat orang mengalami luka atas penyerangan oleh seorang pelaku bernama SU (23) di Gereja St. Lidwina Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (11/2/2018) pagi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews.com, SU menyerang jemaat yang berada di dalam gereja dengan menggunakan senjata tajam.

"Benar, (untuk motif) pelaku harus diperiksa dulu," ujar Kabag Penum Divhumas Polri, Kombes Martinus Sitompul saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (11/2).

Pasca kejadian polisi langsung mengamankan pelaku, termasuk menyita senjata tajam yang digunakan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini