TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menjadi lawan terberat Presiden Jokowi jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019.
Hal itu disampaikan dalam rilis survei Indo Barometer, di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Anies menjadi lawan terberat Jokowi dengan elektabilitas 12,1 persen. Di bawah Anies ada nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (7,8 persen).
Kemudian putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (5,3 persen).
Baca: SBY: Bring Back, Work Hard, and Never Give Up
Selain itu, ada pula nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (2,5 persen) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (3,6 persen).
Meski demikian, jika dihadapkan dengan lima nama tadi, rata-rata elektabilitas Jokowi jauh mengungguli mereka, yakni 55,4 persen.
Namun, jika dihadapkan dengan Anies, elektabilitas Jokowi turun menjadi di bawah rata-rata, yakni 49,9 persen.
"Jadi potensi kuda hitam ada di Anies," kata Qodari mengomentari hasil survei.
Ia menganggap wajar bila Anies menjadi kuda hitam penantang Jokowi sebab sebagai Gubernur DKI banyak disorot media.
"Karena sekarang dia megang jabatan strategis. Media massanya banyak (yang menyorot). PR-nya juga banyak. Jadi kalau Anies buat kebijakan, kemungkinan besar jadi sorotan. Diskusi soal itu jadi bahasan berhari-hari," lanjut dia.
Baca: Chris John, Taufik Hidayat, Dina Lorenza, Fauzi Baadila, dan Puluhan Orang Lainnya Gabung Demokrat
Survei ini dilakukan Indo Barometer pada 23-30 Januari di seluruh provinsi di Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,83 persen serta tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Namun, Prabowo meminta para kadernya untuk bersabar dan menunggu keputusan partai soal kepastian apakah dirinya maju menjadi calon presiden 2019.
Penulis: Rakhmat Nur Hakim
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Namun, jika dihadapkan dengan Anies, elektabilitas Jokowi turun menjadi di bawah rata-rata, yakni 49,9 persen.