TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyebut, dana desa sangat bermanfaat untuk mengurangi masalah-masalah di desa, termasuk soal kemiskinan dan kekurangan gizi (stunting).
Eko menyebut dana desa berhasil mengurangi angka kemiskinan di tingkat desa.
“Angka kemiskinan di desa turun 4,5 persen. Meski kemiskinan di desa masih tinggi. Tapi penanganan kemiskinan lebih cepat ketimbang kota,” ujar dia, saat ditemui di Semarang, Kamis (22/2/2018).
Baca: Hastag #T3tapJokowi Jadi Trending Topik Setelah Megawati Tunjuk Jokowi Jadi Capres PDIP
Menurut Eko, dana desa juga mengurangi masalah stunting.
“Tiga tahun ini dana desa menurunkan stunting hampir 10 persen, dari 37 persen turun ke 27 persen,” ujar Eko.
Kementerian Desa sendiri terus menaikkan distribusi dana desa. Tahun 2015 dana desa disalurkan sebanyak Rp 20,76 triliun dengan serapan 82 persen. Kemudian 2015 dinaikkan menjadi 46,9 triliun dengan serapan menjadi 97 persen. Tahun 2017, dana desa naik lagi Rp 60 triliun dengan serapan hingga 99 persen.
Eko mengatakan, desa mulai melakukan improvisasi terkait penggunaan dana. Total dana desa, sambung dia, selama 3 tahun telah menciptakan jalan desa sepanjang 120.000 km, 1.990 km jembatan, puluhan ribu PAUD, posyandu, tanah longsor, drainase dan sebagainya.
Baca: Setnov Mengaku Tidak Pernah Berhubungan Dengan Nazaruddin
“Kuncinya semua itu di pengawasan. Itu akan efektif kalau masyarakat ikut mengawasi. Kalau ada penyelewengan, laporkan ke pihak berwajib kita akan ditindak tegas,” ucapnya.