Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius mengatakan tidak semua penyintas (korban teror) dapat menghilangkan trauma akibat kejadian terorisme.
Pada kegiatan bertajuk “Silaturahmi Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Satukan NKRI)” yang menghadirkan sekitar 124 para mantan napi terorisme (eks napiter) dan 51 korban terorisme (penyintas).
"Pagi ini kami menggelar silaturahmi antara penyintas (korban teror) yang dalam hal ini sudah bisa membuka dirinya, karena tidak semua korban hilang traumanya," ujar Suhardi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018).
Baca: Sebelum Dicor di Kamar Mandi, Fitri Sempat Bercinta Dengan Pelaku, Berikut Kisahnya
Mantan Kabareksrim Polri ini berujar, dalam forum ini juga diharapkan eks napiter dan penyintas dapat saling memaafkan sehingga dapat memberikan pesan perdamian ke semua.
"Tidak terjadi lagi kekerasan dan teror dan semua pihak dapat bertanggung jawab," ucap Suhardi.
Sedangkan bagi mantan napi terorisme, ujar Suhardi, mereka (eks napiter) dapat menjalani kehidupan kembali dan menghilangkan mindset tentang radikal.
"Dalam forum ini, adalah untuk melihat suatu pesan damai yang dari sisi penyintas tentu akan menyampaikan bahwa 'cukup kami saja jangan ada lagi korban' karena korban dari teror itu teman-teman, keluarga," ujar Suhardi.
Selain Kepala BNPT, acara ini juga dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Muhammad Nasir, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Ketenagakerjaan Hanif dan Ketua Pansus Revisi UU Terorisme Muhammad Syafi'i.