News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Pengamat: Pertemuan Jokowi dan PSI Hal Biasa, Kenapa Ada yang Reaksinya Berlebihan?

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PSI Grace Natalie (kedua kiri) bersama Sekjen PSI Raja Juliantoni (kiri), Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka (kedua kanan), Ketua DPP Bidang Eksternal Tsamara Amany (kanan) dan Caleg PSI Giring (tengah) membawa berkas verifikasi di gedung KPU, Jakarta, Selasa (10/10/2017). PSI menyerahkan sebanyak 150 boks kontainer berisi persyaratan untuk pendaftaran sebagai partai politik peserta pemilu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pengurus DPP PSI merupakan pertemuan biasa saja.

Tidak ada bedanya dengan kunjungan parpol lain, ormas maupun organisasi kemahasiswaan ke Istana yang diterima presiden.

Demikian dikemukakan Pengamat Politik, Sebastian Salang, ketika dikonfirmasi, Senin (5/3/2018).

"Itu pertemuan biasa saja dan seperti biasa kepala negara menyambut kunjungan itu. Sehingga itu sebenarnya biasa saja tidak perlu ditanggapi berlebihan," kata dia.

Yang aneh, menurut Sebastian, pihak yang bereaksi berlebihan menanggapi pertemuan itu. Apalagi sampai ada yang melaporkannya ke Ombudsman.

"Kan pertanyaannya ada apa?" ujar Sebastian.

Baca: Pertemuan Jokowi dan PSI di Istana ‎Negara Dipermasalahkan, Bamsoet: Memang Masalahnya Di mana?

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia ( Formappi) menilai kunjungan PSI ke istana itu jadi ramai karena dilakukan di tahun politik.

"Kalau bukan di tahun politik maka kunjungan ini tidak akan ada yang peduli. Kebetulan juga presidennya sekarang maju lagi di pilpres 2019 sehingga sekecil apapun yang dilakukan akan diungkit lawan politiknya," ujar Sebastian.

Dikatakan bahwa PSI sebagai partai baru yang digagas anak-anak muda mungkin dianggap saingan. Apalagi PSI berhasil ikut pemilu dan menarik perhatian publik sehingga mereka mulai perhitungkan.

"Karena digagas anak-anak muda dan beda dengan partai-partai sebelumnya sehingga dilihatlah partai PSI ini seksi yang dikelola profesional dan dengan gaya anak muda jaman now sehingga diprediksi bisa meraup dukungan kalangan milenial," ujarnya.

Diakui bahwa muncul pro dan kontra dari pertemuan itu. Apalagi ada yang mengatakan pengurus PSI harusnya tidak mengumbar ke publik (ember) semua hasil pertemuan dengan Jokowi.

"Setelah pertemuan dengan presiden itu ada yang bicara 'ember' karena hasil pertemuan jujur diungkap ke publik. Tapi ada juga yang bilang ini justru bagus, corak anak muda yang polos bicara apa adanya tak perlu ada yang disembunyikan. Karena inilah jaman now, era keterbukaan," ujar Sebastian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini